Gubri Pimpin Rapat Penyampaian Ekspos Arah dan Kebijakan Provinsi Riau dan Prioritas Nasional 2018

  • Rabu, 25 Januari 2017 - 11:29:13 WIB | Di Baca : 920 Kali
gubernur_riau Pekanbaru, SeRiau - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman pimpin rapat penyampaian ekspos arah dan kebijakan Provinsi Riau dan prioritas nasional 2018 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) Riau, Rabu (25/1/17). Rakor ini dilakukan dalam rangka persiapan untuk mengikuti persiapan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah (Musrenbangda) yang sengaja  dipercepat menyesuaikan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas). "Jadi Musrenbang ini kita percepat untuk mengikuti Musrenbang Nasional yang juga dipercepat," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Rabu (25/1/17). Rapat penyampaian ekspos arah dan kebijakan Provinsi Riau dan prioritas nasional 2018 ini sendiri diikuti seluruh Bappeda se Riau dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Riau. "Makanya jauh-jauh hari kita kumpulkan Bappeda provinsi, kabupaten kota dan OPD. Supaya dikabupaten kota juga segera melakukan musrenbang di daerah masing-masing. Dengan begitu, orang nomor satu di Riau ini meminta pada Musrenbangnas nanti bisa mengusulkan dan mengambil uang di APBN lebih besar. "Karena itu kabupaten kota harus tahu renstra dalam mengusulkan di kementerian lembaga nantinya. Kemudian untuk memaksimalkannya, provinsi kabupaten kota perlu mensinergikan bersama kedepan," ujarnya. Disisi lain, Andi Rachman (sapaan akrab Gubri) menyatakan bingung dengan kondisi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau. Pasalnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Riau pada triwulan I tahun 2016 berhasil berkontribusi sebesar 5,32 persen kepada nasional. Hal itu pun diimbangi dengan tingkat kemiskinan di Riau yang lebih rendah dibandingkan kemiskinan nasional yakni Riau berada diangka 7,67 lebih rendah dibandingkan angka nasional yang mencapai 10,7 persen. Anehnya, tingkat pengangguran di Riau tercatat mencapai 7,43 persen dan diketahui justru lebih tinggi dibandingkan nasional yang berada diangka 5,61 persen. "Ini data yang dihimpun BPS, bukan dibuat-buat. Kalau dilihat-lihat, aneh juga. Kemiskinan menurun, PDRB tertinggi kelima di nasional dan tertinggi di Pulau Sumatera, kenapa tingkat penggangguran justru lebih tinggi dari nasional," terang Andi. Seperti diketahui, Perekonomian Provinsi Riau triwulan I tahun 2016 tumbuh sebesar 2,34 persen membaik bila dibandingkan triwulan I tahun 2015 lalu. Yang mana, pertumbuhan ekonomi didukung oleh hampir semua lapangan usaha, kecuali sektor pertambangan dan penggalian yang mengalami kontraksi 2,92 persen dan administrasi pemerintahan dengan kontraksi 5,07 persen. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh pengadaan listrik dan gas yang mencapai 19,6 persen, diikuti sektor jasa lainnya yang mencapai 5,65 persen, dan Industri pengolahan sebesar 5,48 persen. Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar berlaku triwulan I tahun 2016 mencapai Rp162,19 triliun dan atas dasar harga konstan tahun 2010 mencapai Rp110,20 triliun. Secara spasial pada triwulan I tahun 2016, Riau berkontribusi sebesar 5,32 persen. Sehingga tahun 2016 lalu, Riau merupakan provinsi dengan PDRB terbesar ke-5 di Indonesia dan terbesar di Pulau Sumatera. (RA)





Berita Terkait