1.730 Sekolah dan Madrasah Telah Diakreditasi, Zudi: Kinerja BAN- S/M Provinsi Riau Lebihi Target, Kuota Hanya 1.662 S/M

  • Selasa, 10 Desember 2019 - 09:06:31 WIB | Di Baca : 1543 Kali

 

SeRiau,- Sebanyak 1.730 sekolah dan madrasah mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/ MA, SMK, SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) dan SLB telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) Sekolah/ Madrasah Provinsi Riau tahun 2019. Padahal, kuota yang disedikan untuk diakreditasi sebanyak 1.662 sekolah dan madrash

" Ini artinya, kinerja BAN- S/M Provinsi Riau tahun ini melebihi target. Kuota yang disediakan sekitar 1.662 sekolah dan madrasah, tapi kita bisa melebihi kuota akreditasi hingga mencapai 1.730 sekolah dan madrasah," kata Ketua BAN- S/M Provinsi Riau, Zudi Santoso SH. M.Ed, saat membuka kegiatan Rakorda II BAN- S/M Provinsi Riau dan KPA Kabupaten /Kota, Senin (9/12) di Hotel Dafam Pekanbaru.

Dikatakan Zudi, kinerja BAN- S/M Provinsi Riau yang melebihi target jumlah akreditasi tidak terlepas dari kerjasama yang baik dilakukan tim asesor dan KPA kabupaten/kota. Selain itu, efesiensi anggaran yang dilakukan BAN- S/M Provinsi Riau sehingga sekolah yang diluar kuota bisa diakreditasi." Ya, kita bisa memaksimalkan anggaran yang ada, dari kuota 1.662 sekolah dan madrasah bisa melebihi target hingga 1.730 sekolah dan madrasah. Ini kinerja sangat luar biasa," kata Zudi.

Sementara Rakorda BAN- S/M Provinsi Riau ke II, kata Zudi merupakan wadah yang tepat  bermanifestasi bagi stakeholder mencurahkan ide, gagasan dan pokok pikiran yang masih abstrak agar terwujud percepatan pembangunan mutu pendidikan. BAN- S/M merupakan badan evaluasi mandiri yang independent memiliki tugas menetapkan kelayakan program satuan pendidikan jenjang dikdasmen jalur formal dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP). Secara filosofis, akreditasi merupakan “ruh” yang dapat menjadi “driving force” atau penggerak bagi percepatan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

Tahun 2019, kata Zudi, BAN-S/M telah menjalani masa transisi kedua, yakni pengembangan instrumen akreditasi baru disebut dengan Isian Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP 2020). Sebuah transisi yang tidak kalah menantang bagi BAN-S/M karena adanya shifting/pergeseran paradigma dalam konteks penilaian satuan pendidikan dari menggunakan Data Isian Akriditasi (DIA) berbasis compliance/ admistratif menjadi berbasis penilaian kinerja (performance). Kebijakan mengharuskan BAN-S/M bisa memastikan bagaimana melakukan desiminasi secara smooth kepada BAN-S/M Provinsi menjamin substansi IASP 2020 secara holistik.

Begitu juga asesor, tantangannya tidak kalah berat. Bagaimana mereka bisa menggali data dan informasi secara benar, objektif, terukur sesuai tujuan dari setiap butir instrumen sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan." Oleh karena itu, BAN-S/M Provinsi dituntut melakukan transfer of knowledge secara benar kepada asesor untuk ditugaskan dalam visitasi ke sekolah dan madrasah, " terang Zudi

Ketua panitia Bowo Wahyono.S.Si. MM mengatakan Rakorda II bertujuan menyanjikan informasi hasil akreditasi sekolah/madrasah, mengevalusi pelaksanaan akreditasi 2019 serta mendiskusikan topik topik strategis program kerja BAN- S/M tahun 2020. Peserta Rakorda berjumlah 51 orang terdiri dari anggota BAN- S/M, KPA Kabupeten/Kota, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau dan LPMP Riau." Kita berharap kegiatan ini bisa menyusun perencanaan kegiatan akreditasi tahun 2020 dan mengevaluasi pelaksanaan akreditasi tahun 2019," kata Bowo. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar