Buruh Prancis Mogok, Sekolah hingga Menara Eiffel Tutup

  • Jumat, 06 Desember 2019 - 05:06:48 WIB | Di Baca : 962 Kali

SeRiau - Sejumlah serikat pekerja dan asosiasi guru di Prancis menyatakan mogok kerja mulai hari ini, Kamis (5/12). Diperkirakan sebagian besar sekolah, hampir seluruh moda transportasi umum sampai Menara Eiffel akan berhenti beroperasi sementara waktu.

Seperti dilansir Associated Press, aksi mogok massal itu dipicu rencana Presiden Emmanuel Macron untuk mengubah aturan jam kerja untuk pegawai yang bekerja di sektor layanan masyarakat.

Para pekerja khawatir perubahan itu akan menambah jam kerja mereka dan memangkas nilai jaminan pensiun. Untuk membujuk para pemimpin serikat, Kementerian Perhubungan Prancis menyatakan akan berunding demi meredakan ketegangan.

"Kami berhak atas cuti yang ditanggung selama lima pekan, sistem jaminan kesehatan, Itu adalah hak orang-orang yang berjuang dan mengorbankan diri setiap hari," kata seorang anggota Serikat Buruh Kereta Api, Gilles Pierre. 

Sejumlah sekolah dan stasiun kereta tutup akibat mogok massal. Begitu juga dengan operasional Menara Eiffel dan Museum Louvre yang terhenti.

Kepolisian Paris mengerahkan 6,000 anggota untuk mengatur lalu lintas dan membantu mengangkut warga. Sejumlah stasiun kereta bawah tanah tutup berdampak terhadap meningkatnya kepadatan lalu lintas.

Banyak calon penumpang memutuskan menggunakan sepeda atau skuter listrik. Beberapa karyawan yang tinggal di pinggiran Paris memilih bekerja di rumah atau libur ketimbang tidak bisa mendapatkan transportasi.

Menurut operator kereta cepat Prancis, SNCF, mereka terpaksa menunda 9 dari 10 perjalanan kereta. Sedangkan maskapai Air France menyatakan mogok massal itu membuat mereka memangkas jadwal penerbangan sebanyak 30 persen.

Sejumlah monumen di Paris juga ditutup dan membuat para pelancong membatalkan kunjungan mereka. Polisi juga meminta seluruh wilayah perkantoran, gerai toko, kafe dan restoran untuk tutup karena khawatir akan terjadi bentrokan dengan demonstran.

Polisi sudah menerbitkan peringatan larangan berunjuk rasa di kawasan Champs-Elysees, Istana Kepresidenan, kompleks parlemen, dan Katedral Notre-Dame.

Kelompok Rompi Kuning menyatakan akan bergabung dalam unjuk rasa serikat buruh.

Macron menganggap rencana pengubahan sistem pensiun sangat penting bagi rakyat dan supaya bisa bersaing dengan negara lain. Akan tetapi, tidak ada yang bisa memastikan sampai kapan aksi mogok ini akan berlangsung.

Serikat buruh berharap mereka bisa melakukan mogok selama sepekan demi menekan pemerintah.

Salah satu anggota serikat buruh lainnya, Pierre (41), menyatakan sistem jaminan pensiun saat ini sudah sangat baik. Terutama bagi mereka yang harus bekerja di akhir pekan atau hari libur nasional. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar