Dua Orang Sudah Meninggal Karena DBD

Azwendi : Kadis Baru Evaluasi Kinerja Kabid !

  • Kamis, 15 Agustus 2019 - 16:48:47 WIB | Di Baca : 1469 Kali
Tengku Azwendi Fajri SE Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru

 


SeRiau-  Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pekanbaru tahun 2019 ini sebanyak 315 Kasus dengan 2 orang meninggal dunia membuat DPRD Pekanbaru prihatin.

Oleh karena itu, legislatif meminta pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk mensosialisasikan dengan melibatkan kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk menyelesaikan kasus Demam Berdarah.

"Ini memprihatinkan, padahal ini bisa diantisipasi kalau Dinas Kesehatan nya aktif bersosialisasi pencegahan DBD," ucap Ketua Fraksi Demokrat Tengku Azwendi Fajri, Kamis (15/8/2019).

Menurut Azwendi, seharusnya Dinas Kesehatan setempat setiap tahunnya, atau menjelang musim-musim tertentu harus mempunyai program kampanye kesehatan tentang DBD kepada masyarakat.

"DBD ini penyakit tahunan yang seharusnya bisa ditangani dengan cepat dengan sosialisasi perilaku hidup sehat," ujarnya.

Azwendi juga bekelakar sejak menjabat Anggota DPRD hingga sekarang penanganan DBD selalu terlambat untuk diantisapasi, padahal DBD ini bisa diantisapasi jauh - jauh hari.

Disamping itu, Azwendi juga berharap Plt Kepala Dinas Kesehatan yang baru untuk segera mengavualuasi jajarannya, terutama para Kepala Bidang (Kabid) dibagian pengendalian penyakit ini.

"Harus tegas. Kadiskes memang baru, tapi sebelumnyakan ada para kabid kabid yang membidangi masalah ini, dan mereka kita nilai gagal, diganti saja," tegasnya.

Sementara salah seorang Ketua Rukun Warga (RW) di Tenayan Raya Pekanbaru, Zul, mengaku, di tahun 2019 ini tidak ada keaktifan Dinas Kesehatan dalam mensosialisasikan pengantisipasi DBD.

"Tahun ini gak ada sosialisasi, ini sangat kita sesalkan. Apalagi kita tahu sudah ada korban jiwa terkait serangan penyakit ini," ungkapnya.

Hal serupa juga di beberkan Ketua Rukun Tetangga (RT) di Tampan, Prayitno, yang menyebut, kader jumantik Diskes seperti 'mati suri'.

"Biasanya meraka cukup aktif, tapi tahun ini tidak. Apa harus tambah korban lagi baru nanti sibuk. Kita di lingkungan terbatas kemampuan dalam mengatasi serangan DBD ini, jadi kita minta turunlah bersama-sama," ucapnya.(***)





Berita Terkait

Tulis Komentar