SeRiau - Menghadapi Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera 2019 yang akan dilaksanakan di Bengkulu, Kontingen Riau ragu bisa mempertahankan prestasi juara umum yang diraih sebelumnya di Bangka Belitung.

Hal itu dikatakan oleh Ketua KONI Riau, Emrizal Pakis, bahwa saat ini ada tantangan yang dihadapi Riau pada Porwil 2019 mendatang.

"Pertama tantangan kita adalah ada Cabang Olahraga (Cabor) yang terukur dan ada yang tidak terukur. Dan yang tidak terukur itu ada pada tiga Cabor baru yang masuk dalam Porwil. Yaitu Cabor Kempo, Tinju dan Muaythai," sebut Emrizal, Kamis (1/8/2019).

"Kemudian tantangan kita adalah jurinya tidak netral. Ditakutkan jurinya tidak netral. Artinya kita harus masukan wasit kita dalam juri itu, mungkin ada wasit yang barangkali merugikan kita," katanya.

Tantangan yang kedua kata Emrizal, adalah Cabor catur. Menurutnya, pada Porwil sebelumnya Riau paling banyak dimenangkan oleh catur, sebab ada 10 medali emas dari catur. "Namun pada Porwil nanti hanya dua nomor yang dipertandingkan. Jadi perolehan medali juga perhitungkan," imbuhnya.

"Kalau seandainya tiga cabor yang tidak terukur tersebut berada dibawah provinsi lain, maka bisa-bisa jadi kekhawatiran kita untuk meraih juara umum," ungkapnya.

"Tapi jika mereka bisa imbang, artinya tidak jauh beda dengan provinsi maka kita masih punya peluang," ujarnya.

Kenapa masih ada peluang kata Emrizal, karena di Cabor lain seperti renang masih bisa meraih diatas sepuluh medali emas. "Kemudian di Cabor atletik, masih sama seperti Porwil lalu, setidaknya beda satu atau dua medali masih bisa kita yang pegang," jelanya.

"Selanjutnya di voli kita masih bisa bersaing satu atau dua. Kemudian bulutangkis, palingan kita hanya dapat satu medali emas, karena dulu kita tidak dapat medali emas," sebutnya.

"Melihat dari komposisi ini, kita ada kekhawatiran, akan tetapi kita masih merasakan bahwa Insya Allah kita masih mampu mepertahan itu," pungkasnya. (**H)