KARIMUN, SeRiau - Bupati Karimun Aunur Rafiq mengatakan, ada lima poin prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan pada APBD tahun 2017.
Kelima poin yang dimaksud antara lain adalah percepatan pembanguann infrastruktur dalam rangka peningkatan daya saing daerah, peningkatan aksesbilitas terhadap layanan air bersih bagi masyarakat, peningkatan keterampilan tenaga kerja dan perluasan akses terhadap lapangan pekerjaan, peningkatan kualitas pelayanan publik termasuk sektor pendidikan dan kesehatan, terakhir adalah peningkatan sektor pariwisata, pertanian, kemaritiman dan perikanan sebagai basis ekonomi kerakyatan.
"Kita menyadari bahwa kita tidak dapat sepenuhnya bergantung pada dana transfer, baik pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi. Pengalaman faktual pada beberapa tahun belakangan ini memberikan pelajaran kepada kita untuk lebih mengoptimalkan potensi-potensi pendapatan asli daerah," kata Rafiq pada penyampaian pidatonya dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Karimun tahun 2017, di gedung paripurna DPRD Karimun, Kamis (15/12).
Menurutnya, intensifikasi dan optimalisasi potensi pendapatan asli daerah adalah langkah strategis untuk mendukung target pendaptan daerah dan harus dikelola secara profesional, baik regulasi maupun sistem yang akan diterapkan.
Hal itu kata dia, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 28 tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah. Langkah strategis yang kita lakukan diharapkan memberikan implikasi yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan daerah.
Defisit Rp1 M Ditutupi SILPA
Sementara dalam kesempatan itu Rafiq juga menyampaikan bahwa ditahun 2017 Kabupaten Karimun memang tetap terjadi defisit anggaran senilai Rp100.390.480.541.
"Defisit kita tahun mendatang ditutupi dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun anggaran 2016 lalu. Dengan demikian maka sudah tertutupi defisit yang terjadi didepan mata," kata Rafiq.(*)
