Ancaman Risiko Berhubungan Seks dengan Binatang

  • Selasa, 26 Februari 2019 - 00:16:04 WIB | Di Baca : 4978 Kali

SeRiau - Ada risiko yang mengancam dari perilaku seks menyimpang dengan binatang. Bagi para aktivis hak-hak binatang, mereka sering kali menentang perilaku seks menyimpang tersebut.

Mereka mengklaim, penyimpangan seksual semacam itu bukan hanya dinilai sebagai kejahatan seksual terhadap binatang, melainkan sering berakhir dengan menyakiti anak-anak dan perempuan, menurut Psikiater Era Dutta asal India, dikutip dari Latestly, Senin, 25 Februari 2019.

Dalam bahasa psikologis, seks menyimpang dengan binatang dikenal dengan dua istilah, yaitu zoophilia dan bestiality. Kedua istilah ini saling berkaitan.

Zoophilia adalah ketertarikan seksual terhadap binatang, sedangkan bestiality terlibat dalam hubungan seksual dengan binatang. Artinya, seseorang yang punya hasrat seksual bisa saja menyetubuhi binatang.

Dari jurnal berjudul Zoophilia dan Bestiality: Cross-Cultural Perspective, yang ditulis Richard Kahn dari Antioch University, Los Angeles Amerika Serikat tahun 2007 dan dicetak dalam Encyclopedia of Human-Animal Relationships, Publisher: Greenwood Press ada sebuah kasus tentang risiko menyetubuhi binatang.

Kasus ini terjadi pada tahun 2005. Seattle Times pada tahun 2005 menerbitkan artikel tentang seorang pria yang meninggal karena usus besar yang berlubang setelah berhubungan seks dengan kuda.

Kolumnis surat kabar, Danny Westneat mengungkap kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tak ayal, berita berhubungan seks dengan binatang banyak dicari dan diunduh pembaca. Artikel itu pun menjadi yang paling populer dibaca.

Kontak seksual dengan binatang

Profesor dari Angelo State University, Amerika Serikat, Sangeeta Singg memaparkan, zoophilia dianggap sebagai hal yang tabu dalam masyarakat modern. Tingkat prevalensi yang dilaporkan berkisar antara 8,3 persen hingga 4,9 persen pada pria dan 3,6 persen hingga 1,9 persen untuk wanita dalam populasi.

Temuan prevalensi itu ditulis Singg dalam Journal of Biological and Medical Sciencesberjudul Health Risks of Zoophilia/Bestiality, yang diterbitkan 15 Maret 2017.

Namun, dalam kasus pasien rawat inap psikiatri, tingkat prevalensi zoophilia sangat tinggi (55 persen). Prevalensi zoophilia di berbagai belahan dunia tidak diketahui karena implikasi hukum dan sifat tabu dari subjek. Di Amerika Serikat dan banyak negara lain, seks menyimpang juga dianggap pelecehan terhadap hewan.

Bestiality juga dapat menimbulkan risiko kesehatan. Kontak seksual dengan hewan dapat menyebabkan masalah kesehatan berupa penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis adalah penyakit hewan yang bisaditularkan dari hewan ke manusia.

Singg menuliskan beberapa risiko penyakit akibat berhubungan seks dengan binatang.

Leptospirosis

Setiap kontak dengan organ seksual anjing, sapi, babi, kuda, dan domba dapat menularkan penyakit bakteri ini ke manusia. Leptospirosis dapat menyebabkan meningitis yang menyebabkan kematian pada sekitar 10 persen pasien. (**H


Sumber: Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar