Tujuh Anggota Parlemen Inggris Mundur dari Partainya Terkait Kebijakan Brexit

  • Senin, 18 Februari 2019 - 18:58:42 WIB | Di Baca : 1070 Kali

SeRiau - Tujuh anggota parlemen Inggris dari mengundurkan diri dari partai oposisi Buruh pada Senin karena pendekatan dari pemimpin mereka, Jeremy Corbyn terhadap Brexit dan keributan mengenai anti-semitisme. Mereka mengatakan bahwa Partai Buruh telah dibajak oleh golongan ekstrem kiri.

Keluarnya para anggota parlemen itu memperlihatkan kembali rasa frustrasi yang semakin memuncak di Partai Buruh karena keengganan Corbyn untuk mengubah strategi terkait Brexit dan mulai berkampanye untuk menggelar referendum kedua tentang keanggotaan Inggris di Uni Eropa (UE).

Dengan hanya 39 hari sampai Inggris meninggalkan UE, perbedaan terkait isu Brexit telah memecah-belah politik Inggris, memisahkan partai berhaluan tradisional dan menciptakan koalisi baru di partai-partai berhaluan kiri atau kanan di negara itu.

"Partai Buruh tempat kami bergabung yang kami kampanyekan dan percayai tidak lagi menjadi Partai Buruh hari ini. Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelamatkannya, tetapi sekarang telah dibajak oleh mesin politik kaum kiri, ” kata anggota parlemen Chris Leslie dalam konferensi pers sebagaimana dilansir Reuters, Senin (18/2/2019).

“Bukti pengkhianatan Partai Buruh di Eropa sekarang dapat dilihat oleh semua orang. Menawarkan untuk benar-benar memungkinkan pemerintah ini melakukan Brexit, terus-menerus menahan diri untuk membiarkan publik memberikan suara terakhir. "

Ketujuh anggota parlemen tersebut akan tetap duduk di parlemen di bawah bendera “Grup Independen”.

Sumber dari Partai Buruh mengatakan bahwa pengunduran diri ketujuh anggotanya dapat memicu pengunduran diri massal lainnya dari partai itu. Telah muncul suara-suara dari dalam partai yang menyatakan kekecewaan mereka dan rasa frustrasi terkait pendekatan Corbyn terhadap Brexit.

Corbyn juga telah dikritik oleh beberapa anggota parlemen karena gagal mengatasi anti-Semitisme dalam partainya, sebuah tuduhan yang telah menghujani politisi pro-Palestina itu sejak ia menjadi pemimpin Partai Buruh pada 2015. (**H)


Sumber: Okezone





Berita Terkait

Tulis Komentar