Mendikbud Buka Pameran Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2019

  • Senin, 11 Februari 2019 - 22:26:44 WIB | Di Baca : 1508 Kali

SeRiau - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membuka Pameran Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2019 di Pusdiklat Kemendikbud di Serua, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. Usai membukanya, dia pun berkeliling meninjau mendatangi satu persatu peserta pameran.

Menurut Muhadjir, peserta pameran kali ini adalah para pelaku dunia usaha yang juga merupakan mitra dari pendidikan.

"Jadi yang ikut pameran disini adalah pelaku-pelaku dunia usaha, merupakan mitra dari pendidikan-pendidikan, baik yang di pusat dan daerah," ujar Muhadjir di lokasi, Senin (11/2/2019).

Sedangkan untuk sistem pembelanjaannya, lanjut Mendikbud, menggunakan e-catalog yang jauh lebih mudah.

"Sistem pembelanjaannya menggunakan e-catalog, sehingga tingkat akurasi untuk pembelanjaan itu bisa lebih dipertanggungjawabkan, terutama dalam aspek transparansi dana akuntabilitas," kata Muhadjir.

Muhadjir memaparkan, pameran 2019 ini juga lebih banyak memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang capaian-capaian kinerja bidang pendidikan dan kebudayaan. Baik itu yang dilakukan oleh Kemendikbud, maupun jajarannya di tingkat provinsi, kabupaten, kota sebagai penerima sebagian wewenang dari bidang pendidikan dan kebudayan.

Dia menegaskan, semua yang ditampilkan pada pameran itu juga termasuk upaya Kemendikbud melakukan sinkronisasi dan harmoni.

"Ini kita tampilkan termasuk upaya kita untuk melakukan sinkronisasi, harmonisasi kerja kerja kerja, terutama antara pihak Kemendikbud dan provinsi kabupaten kota yang dijembatani atau sebagai anchornya adalah Kementerian Dalam Negeri," pungkas Mendikbud.

Capaian Kinerja

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud Didik Suhardi juga menegaskan jika pameran 2019 ini banyak yang menarik. Sebab, kata dia, 2019 merupakan tahun capaian kinerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sejak 2015 sampai 2018, terlihat.

"Di samping itu juga tahun ini kita coba menyinkronkan kebutuhan pendidikan daerah dengan dunia usaha," ucap Didik.

Oleh karena itu, sambung dia, pada pameran ini banyak para pelaku dunia usaha yang memamerkan jualannya.

"Jadi oleh karena itu kenapa di sini banyak para pengusaha, yang memang sudah kita kurasi yang sesuai dengan kebutuhan kita dan itu berdasarkan e-catalog yang sudah masuk dalam e-catalog," jelas Didik.

Untuk diketahui, dalam Pameran Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2019 ada sekitar 78 stan. Stan penjualan ini beragam, seperti misalnya Telkom, Microsoft, Intel, Cisco, dan PT Kawan Lama.

Selain itu ada pula sekolah-sekolah yang turut serta memamerkan hasil karyanya, seperti Jogja Culinary School, SMK Assa'idiyyah 2 Kudus, SMKN 1 Silahung Ponorogo, dan SMK Muhammadiyah Salaman Magelang. (**H)


Sumber: Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar