Arya Sinulingga Curigai Peran SBY di Balik Manuver Andi Arief

  • Ahad, 06 Januari 2019 - 13:24:40 WIB | Di Baca : 1146 Kali


SeRiau - Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga mempertanyakan cuitan politikus Partai Demokrat Andi Arief yang menyatakan bakal melaporkan Arya dan anggota TKN lainnya ke Bareskrim Polri terkait hoaks surat suara pada Senin (7/1). Ia menduga pernyataan itu tak berasal dari inisiatif Andi sendiri. 

"Saya akan hadapi dan ini lelucon dari Andi Arief. Saya pertanyakan apakah ini permintaan dari SBY? Biar kita tahu siapa yang menyuruh Andi Arief," ujar Arya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (6/1). 

Andi melalui akun twitternya @AndiArief_ pada pagi ini mencuitkan bakal melaporkan sejumlah anggota TKN yang ia sebut pemfitnah yakni Arya Sinulingga, Hasto Kristiyanto, Ali Ngabalin, Guntur Romli, dan tim TKN lainnya ke Bareskrim Polri. Ia juga menyatakan bakal menggeruduk rumah anggota TKN seperti yang dilakukan oleh polisi saat menggeruduk rumahnya di Lampung. 

Andi sendiri telah dilaporkan oleh TKN ke Bareskrim Polri atas dugaan menyebarkan informasi bohong melalui twitter. Laporan itu telah teregistrasi dengan nomor LP/B/0013/I/2019/Bareskrim tanggal 3 Januari 2019. 

Arya balik mempertanyakan pernyataan Andi yang sebelumnya menyebut tak akan melaporkan sejumlah anggota TKN ke polisi. Saat itu Andi beralasan dilarang oleh rekan-rekannya di Demokrat untuk melapor ke polisi. 

"Kemarin Andi Arief mengatakan dia menahan diri untuk tidak melaporkan saya karena dari orang-orang Demokrat mengatakan jangan. Jadi saya mau tanya apakah sekarang Andi Arief disuruh SBY?" tuturnya. 

SAYA akan geruduk juga dg baik2 rumah mereka untuk saya jemput memudahkan tugas polisi. Saya sudah buat tim.

Namun Arya tak mau ambil pusing menanggapi cuitan Andi tersebut. Politikus Perindo ini mengatakan, pernyataan Andi untuk melaporkan dirinya ke Bareskrim itu tak berdasar. 

"Masa saya menyatakan dia hoaks, malah dia mau laporkan saya. Itu konyol dan saya tidak takut," katanya. 

Dalam cuitannya, Andi juga menuliskan bahwa penggerudukan rumah itu harus diterima juga oleh anggota TKN. Wakil Sekjen Partai Demokrat itu mengklaim telah mencatat alamat seluruh rumah yang ia sebut sebagai pemfitnah itu. 

Hoaks soal surat suara ini berawal dari rekaman suara orang tak dikenal yang menyebut ada tujuh kontainer surat suara di Tanjung Priok yang sudah dicoblos untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. 

KPU pun langsung mengecek ke kantor Ditjen Bea dan Cukai Tanjung Priok pada Rabu (2/1) malam. Namun usai pengecekan, KPU menyatakan kabar yang beredar ternyata adalah berita bohong atau hoaks.

 


Sumber CNN Indonesia

 





Berita Terkait

Tulis Komentar