Paus Fransiskus Desak Pastor 'Predator' Serahkan Diri

  • Sabtu, 22 Desember 2018 - 07:12:13 WIB | Di Baca : 1138 Kali

SeRiau - Paus Fransiskus mendesak pastor yang melakukan pelecehan seksual anak untuk menyerahkan diri. Namun, tidak jelas apakah Paus Fransiskus meminta para pastor itu untuk menyerahkan diri kepada sistem peradilan Gereja, atau peradilan sipil. 

Kendati demikian, pernyataan itu merupakan komentar terkeras Paus Fransiskus selama menghadapi persoalan skandal pelecehan seks para pastor. Menurut sumber dari Vatikan, hal itu juga merupakan pertama kalinya Paus Fransiskus berkomentar secara langsung. 

"Kepada mereka yang melakukan kekerasan seksual kepada anak-anak, aku ingin mengatakan ini: tobat dan serahkan diri anda pada hukum manusia, dan bersiap untuk keadilan ilahi," ujar Paus Fransiskus, dikutip dari Reuters, Sabtu (22/12/2018).

Pernyataan keras itu dilontarkan Paus dua bulan sebelum pertemuan tentang krisis pelecehan seksual yang akan dihadiri 110 kepala uskup nasional gereja katolik, dan puluhan pakar serta pemimpin ordo religius di Vatikan.

Sebelumnya, Paus Fransiskus juga menggunakan momen natal ini untuk mengecam kasus-kasus korupsi dan salah kelola di Curia. Kali ini, dia berkonsentrasi pada krisis pelecehan seksual global.

"Biarlah menjadi jelas bahwa, dihadapkan dengan kekejian ini, Gereja akan berusaha melakukan semua yang diperlukan untuk membawa keadilan kepada siapa pun yang telah melakukan kejahatan seperti itu. Gereja tidak akan pernah berusaha untuk diam atau tidak menanggapi dengan serius setiap kasus," kata dia.

Paus Fransiskus tidak memungkiri bahwa Gereja sebelumnya telah membuat kesalahan serius dalam menangani krisis di masa lalu. Seperti diketahui, pada awal tahun ini, Paus Fransiskus sempat membela seorang pastor di Chile yang dituduh menutupi kekerasan seksual. 

"Tidak bisa dipungkiri bahwa di masa lalu, dengan tidak bertanggung jawab, tidak percaya, kurangnya pelatihan, kurangnya pengalaman, atau kepicikan spiritual dan manusia, telah memperlakukan banyak kasus tanpa keseriusan dan ketepatan yang seharusnya," katanya, tanpa mengacu pada Kasus Chili.

"Itu tidak boleh terjadi lagi. Ini adalah pilihan dan keputusan seluruh Gereja," pungkas Paus Fransiskus. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar