Ketua Umum Golkar Minta Parpol Setop Saling Serang soal Soeharto

  • Sabtu, 01 Desember 2018 - 20:23:05 WIB | Di Baca : 1196 Kali

SeRiau - Pernyataan politik Wasekjen PDIP yang menyebut Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai Guru Korupsi, memanaskan suhu politik jelang Pemilihan Presiden (Pilpres). Bahkan, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni ikut-ikutan menyebut Soeharto sebagai simbol KKN.

Pernyataan itu memicu reaksi keras dari Partai Berkarya. Partai besutan Tommy Soeharto itu akan melaporkan pernyataan Wasekjen Ahmad Basarah dan Sekjen PSI Raja Juli atas tuduhan itu.

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengimbau seluruh parpol menghentikan politik saling serang dan membangun narasi politik optimisme. Airlangga juga mengimbau parpol tidak membuat situasi semakin memanas menjelang Pemilu 2019. Parpol seharusnya membangun optimisme publik dengan melakukan berbagai kegiatan positif.

"Mari kita terus bangun narasi politik optimisme, bukan politik pesimisme, politik yang mampu membangun harapan bukan kecemasan rakyat," kata Airlangga melalui siaran pers, Sabtu (1/12).

Dia melanjutkan, pernyataan saling serang antara pihak koalisi dan oposisi yang tajam saat ini bukanlah sikap politik yang patut. Menurut dia, koalisi pemerintah sejak awal selalu menjalankan kampanye positif. Meski demikian, pihaknya akan menjawab jika ada kampanye negatif terhadap keberhasilan pemerintah.

"Partai politik sepatutnya selalu menjawab dengan kebaikan jika ada kampanye negatif dari pihak yang tidak puas dengan establish pemerintah saat ini," ucapnya.

Menteri Perindustrian ini juga meminta kader Golkar konsisten mengedepankan empat program pro rakyat dalam kerja-kerjanya menghadapi Pemilu Legislatif. Empat program pro rakyat itu menjadi tagline utama Golkar untuk merebut kemenangan pada 2019 yaitu harga sembako murah, lapangan pekerjaan, rumah terjangkau, dan revolusi industri 4.0.

Airlangga juga menekankan kepada kadernya, bahwa semangat pendiri bangsa untuk memerdekakan Indonesia adalah semangat cinta persatuan. "Karena itu, ayo semuanya menerapkan politik yang membangun persatuan bukan perpecahan," ajaknya. (**H)


Sumber: Merdeka.com





Berita Terkait

Tulis Komentar