Cak Imin: Kalau Jokowi Menang, PKB Bisa Dapat Menkominfo

  • Jumat, 30 November 2018 - 21:31:49 WIB | Di Baca : 1107 Kali

SeRiau - Ketum PKB Muhaimin Iskandarberbicara soal infrastruktur pendidikan di hadapan para kadernya. Dia pun sempat menyinggung soal jatah kursi menteri untuk PKB.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu awalnya berbicara mengenai kemajuan infrastruktur pendidikan di pesantren. Dia lalu mengungkap soal PKB yang menginisiasi RUU Pesantrean di DPR RI.

"Di mana salah satu infrastruktur adalah semua sarana yang dibutuhkan, jangka pendek misalnya sederhana saja, pesantren itu nggak punya WiFi untuk mengakses ilmu dan informasi, jangankan pesantren, DPP PKB WiFi-nya lemot itu juga terjadi, saya sudah frustasi kalau soal WiFi ini," ungkap Cak Imin.

Hal tersebut ia sampaikan dalam Festival Hari Santri 2018 di DPP PKB, Jl Raden Saleh, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018). Di hadapan para santri, Cak Imin mengungkap bawah PKB di Jawa Barat telah menyebar 6.000 titik spot WiFi gratis.

"Nanti kita juga akan sebar spot-spot WiFi gratis di pesantren-pesantren kita bayari tiap bulan untuk gratis bisa akses WiFi," sebutnya.

Kemudian Cak Imin lalu menyinggung mengenai jatah bagi PKB bila Joko Widodo menang Pilpres 2019. Nada bicara Cak Imin tampak santai, namun tidak jelas apakah maksudnya bercanda atau hanya sekedar untuk menyemangati para santri.

"Apalagi nanti tahun depan kalau Pak Jokowi menang, PKB bisa dapat Menkominfo, bertambah gratis gratis tis-tis. Itu infrastruktur," sebut Cak Imin disambut sorai para santri.

Kemudian Cak Imin berbicara mengenai keilmuan Pesantren. Ia menyebut mengenai adanya target mengenai hal ini.

"Targetnya ketika hari santri 2018 adalah membuka akses seluas-luasnya bagi santri untuk berperan mengabdi bangsa dan negara, salah satunya bangsa ini belum maju karena jumlah pengusahanya sedikit," kata Cak Imin.

Dia mengatakan perlu banyak enterpreneur-enterpreneur yang tangguh dari kalangan santri. Dengan begitu, kata Cak Imin, santri bisa lebih banyak lagi berkontribusi untuk tanah air.

"Karena salah satu teorinya semakin negara maju semakin banyak jumlah pengusaha yang hadir di dalam kegiatan ekonomi bangsanya," tutupnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar