7 Produk Indonesia Raih Penghargaan Bergengsi di Jepang

  • Jumat, 16 November 2018 - 23:51:43 WIB | Di Baca : 1184 Kali

SeRiau - Tujuh produk indonesia yang difasilitasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) meraih penghargaan bergengsi di ajang Good Design Award (G-Mark) ke-62.

Adapun ketujuh produk tersebut antara lain Sepeda Bambu karya Singgih Kartono yang berhasil meraih penghargaan di kategori G-Mark Best 20 serta Daihatsu Terios karya Mark Widjaja, Kursi Lukis Armchair karya Abie Abdillah, Kain Bamboo Batik Stole karya Lusiana Limono, Lubang Angin 'Dashdot' karya Zenin Adrian, Cold Drip Coffee Maker karya Ronald Malone, serta Arang Gambar (Charcoal) karya Jindee Chua, Suriawati Qiu, dan Merlins pada kategori G-Mark Good Design.

"Kami turut bangga dengan keberhasilan produk-produk tersebut menjadi pemenang G-Mark 2018. Diharapkan dengan keberhasilan internasional ini dapat membuka peluang bagi produk dalam negeri untuk diterima di berbagai pasar ekspor, terutama Jepang yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia," ungkap Direktur Jenderal PEN, Arlinda.

Pada ajang penghargaan bergengsi yang digelar di Hotel Grand Hyatt Tokyo, Jepang pada Rabu (31/10/2018) ini, Ditjen PEN memfasilitasi 17 produk Indonesia. Sebanyak 14 di antaranya merupakan pemenang Good Design Indonesia (GDI) pada 2017 dan 2018 untuk kategori GDI of the Year dan GDI Best. Sementara tiga produk lainnya, mengikuti G-Mark melalui ajang ASEAN Design Selection yang merupakan kerja sama antara Ditjen PEN dengan ASEAN-Japan Center (AJC).

"Kementerian Perdagangan, dalam hal ini Ditjen PEN, berkomitmen mendukung pengembangan sektor desain di dalam negeri. Untuk itu, kami mendorong para pelaku usaha dapat berkolaborasi dengan desainer-desainer dalam negeri yang sudah banyak berprestasi di ajang berskala Internasional," kata Arlinda.

Untuk mendongkrak kinerja ekspor nonmigas, lanjut Arlinda, produk Indonesia harus memiliki nilai tambah dan daya saing.

"Di sinilah peran suatu desain yg kreatif dan inovatif, yaitu mampu menciptakan produk-produk yang tidak hanya unggul dari sisi bahan baku, tetapi juga mampu menyesuaikan dengan tren dan selera konsumen dunia yang dinamis," jelasnya.

Dalam dua tahun penyelenggaraan GDI, antusiasme desainer lokal dan pelaku usaha dalam negeri meningkat. Tercatat 253 produk yang didaftarkan selama masa pembukaan registrasi daring GDI 2018. Jumlah tersebut menunjukkan adanya kenaikan signifikan sebesar 88,8% dibandingkan GDI 2017 dengan jumlah peserta 134.

Ditjen PEN telah mengagendakan kembali penyelenggaraan GDI ke-3 yang rencananya akan dimulai Januari 2019 mendatang. Pendaftaran akan dibuka secara daring melalui situs id-designmark.org. Nantinya, produk-produk lokal yang berhasil meraih anugerah GDI akan langsung dinyatakan lolos seleksi G-Mark tahap pertama dan dapat langsung mengikuti seleksi tahap ke-2.

Selanjutnya, Ditjen PEN akan memfasilitasi produk-produk pemenang, mulai dari pendaftaran G-Mark, pengiriman produk ke Jepang, partisipasi pada pameran G-Mark, hingga pengiriman kembali produk-produk ke Indonesia.

"Pendaftaran GDI tahun depan akan dibuka mulai bulan Januari 2019. Masa pendaftaran yang lebih awal ini bertujuan untuk menyesuaikan dengan pelaksanaan penjurian tahap ke-2 Good Design Award di Jepang, yang berlangsung pada akhir Juli atau awal Agustus setiap tahunnya," pungkas Arlinda. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar