Setuju Rizieq Shihab, Fadli Zon Minta Jokowi Setop Pencitraan

  • Selasa, 13 November 2018 - 05:26:03 WIB | Di Baca : 1114 Kali

SeRiau - Wakil Ketua DPR Fadli Zon sepakat dengan pernyataan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) yang meminta Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan pejabat aparat keamanan di bawah pimpinannya dan berhenti fokus pada pencitraan.

"Apa yang disampaikan Habib Rizieq itu benar ya, dalam hal itu saya kira memang kami merasakan bahwa hukum itu timpang sekali di dalam penegakan dan penindakannya, sangat tajam kepada lawan politik tapi sangat tumpul kepada yang dianggap lawan politiknya. Begitu juga ya banyak pencitraan, selama ini kan pencitraan," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Senin (12/11).

Fadli mencontohkan pencitraan yang dimaksud adalah ketika Jokowi mengklaim pembangunan infrastruktur jalan. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah kewajiban dan bukan prestasi, karena setiap presiden disebut melakukannya.

Prestasi dapat diklaim Jokowi kata dia, jika mampu melampaui capaian yang ditargetkan. Misalnya jika menargetkan pertumbuhan ekonomi 7 persen, ternyata yang dicapai 8 persen.

"Tapi ternyata (target) pertumbuhan 7 persen tapi realisasinya 5 persen, itu namanya gagal. Ini saya kira perlu dipahami," katanya.

Jokowi juga diminta berhenti pencitraan dengan membagikan sertifikat tanah yang disebut bisa dilakukan seorang Ketua RT atau seorang Lurah.

Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini, pembagian sertifikat yang memang merupakan hak masyarakat itu hanya menghabiskan waktu Jokowi.

"Masa harus presiden yang harus membagi-bagikannya, ya habis dong waktu presiden. Waktu presiden harusnya digunakan untuk mengambil hal-hal yang strategis," ujar dia.

Selain itu, mengenai kasus Rizieq di Arab Saudi, dia meminta juga agar pemerintah memberi perhatian dan perlindungan. Pemasangan bendera di rumah Rizieq disebut harus diselidiki

"Sekarang ini harus ditelusuri adalah siapa yang menempel bendera itu dan saya kira itu adalah merupakan salah satu operasi, dan bila itu merupakan operasi intellejen itu operasi intelijen liar di negara asing. Saya kira akan sangat berbahaya bagi hubungan kedua negara kalau nanti ini terungkap," katanya.

Sebelumnya, lewat siaran langsung yang ditampilkan melalui Youtube dengan channel Front TV, Jumat (9/11), Rizieq meminta kepada Jokowi untuk segera memperhatikan betul aparat keamanan dan pejabat-pejabat yang berada di bawah pimpinannya.

Hal itu menyusul fitnah soal bendera tauhid yang diletakkan di kediaman Rizieq di Makkah, Arab Saudi beberapa hari lalu.

"Kepada bapak Presiden Republik Indonesia yaitu kepada bapak Jokowi, saya dari kota suci Makkah Almukarromah, memperingatkan kepada anda untuk memperhatikan betul aparat-aparat anda para pejabat yang ada di bawah anda, baik di dalam maupun di luar negeri," tegas Rizieq yang tampil didampingi putri-putri dan istrinya. (**H)


Sumber: CNN Indonesiag





Berita Terkait

Tulis Komentar