Kubu Jokowi Vs Prabowo Soal Perjuangan Islam

  • Jumat, 09 November 2018 - 22:26:53 WIB | Di Baca : 1138 Kali

SeRiau - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Prof Yusril Ihza Mahendra meragukan Prabowo-Sandiaga Uno sebagai pejuang Islam. Selama mengikuti Prabowo-Sandi, Yusril mengatakan tak ada rekam jejak capres-cawapres yang terindikasi ke arah tersebut.

"Jadi kalau Pak Prabowo dianggap sangat Islam, saya sendiri kurang percaya juga dengan hal itu. Apa iya? Sebab, nggak ada track record-nya," kata Yusril, yang baru ditunjuk sebagai kuasa hukum pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin kepada detikcom, Kamis (8/11/2018).

Yusril juga mempertanyakan kapan Sandi menjadi anggota PII (Pelajar Islam Indonesia) atau HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) atau apa pun. Yusril mempertanyakan kapan Sandi pernah berteriak atau melawan ketika isu ulama dikriminalisasi.

"Atau ketika ulama dikriminalisasi, dia teriak atau dia melawan?" tuturnya.

PKS yang merupakan parpol pendukung Prabowo-Sandi tak setuju dengan pernyataan Yusril. Menurut PKS, Prabowo-Sandi merupakan sosok pro-Islam. Sebagai buktinya Prabowo-Sandi didukung para ulama.

"Kita mah woles aja. Kami hormati keputusan Pak Yusril mendukung Pak Jokowi dan Kiai Maruf. Meskipun banyak caleg dan kader PBB yang kecewa dengan keputusan beliau," ujar Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).

Selain itu, Pipin menuturkan Prabowo-Sandi berkomitmen melindungi seluruh umat beragama. Pasangan capres-cawapres nomor urut 02 itu disebutkan pipin akan menjamin kebebasan beragama.

"Prabowo-Sandi berkomitmen untuk melindungi dan menjamin semua umat beragama mendapatkan keadilan dan kemakmuran serta dapat dengan bebas melaksanakan ajaran agamanya," tegas Pipin.

"Kita mah woles aja. Kami hormati keputusan Pak Yusril mendukung Pak Jokowi dan Kiai Maruf. Meskipun banyak caleg dan kader PBB yang kecewa dengan keputusan beliau," ujar Ketua Departemen Politik DPP PKS Pipin Sopian kepada wartawan, Jumat (9/11/2018).

Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo juga tak setuju dengan pernyataan Yusril. Dia mengaku kehabisan kata-kata.

"Cuma bisa mengelus dada dan mendoakan Bang YIM (Yusril Ihza Mahendra). Sudahlah kalau mau bersama yang baru, ya pindah saja. Tidak usah menjelek-jelekan yang lama," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo.

Sedangkan Wasekjen PPP Ahmad Baidowi, mengatakan, apa yang disampaikan Yusril bukan tanpa alasan. Dia menilai, Yusril pasti punya dasar meragukan hal tersebut ke Prabowo-Sandi.

"Apa yang disampaikan YIM (Yusril Ihza Mahendra) tentu saja tidak sembarangan, tapi berdasarkan pengalaman yang bersangkutan," ujar pria yang akrab disapa Awiek.

Dia kemudian menyinggung soal 'draf aliansi' yang sebelumnya diungkit Yusril. Tak hanya itu, Awiek juga menyinggung rekomendasi Ijtimak Ulama 1 yang merekomendasikan Ustaz Abdul Somad dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.

"Sebenarnya itu publik sudah bisa menilai secara terbuka, selain masalah komitmen yang disodorkan aliansi sebagaimana pengakuan YIM, bisa dilihat dari rekomendasi Ijtimak Ulama yang diabaikan, yang kemudian ada Ijtimak II untuk penyesuaian/pembenaran terhadap sikap politik," tutur Awiek. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar