PKS Klaim Saat Ini Belum Kerja Sama dengan Komunis China

  • Senin, 15 Oktober 2018 - 18:57:50 WIB | Di Baca : 1258 Kali

SeRiau - Direktur Pencapresan DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Suhud Aliyudin mengklaim partainya di periode kepengurusan saat ini belum pernah menjalin kerja sama dengan Partai Komunis China (PKC). 

Dia berani memastikan hal tersebut lantaran saat ini berada di lingkungan DPP di era kepemimpinan Presiden PKS Sohibul Iman.

Ketua DPP Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menyebut tidak hanya Golkar PDIP dan NasDem, tetapi Gerindra, PKS, dan Demokrat juga pernah bekerjasama dengan PKC.

"Di periode kepengurusan saat ini belum pernah ada kesepakatan kerja sama antara PKS dengan PKC," kata Suhud saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (15/10).

Namun, dia belum bisa memastikan PKS periode kepengurusan sebelumnya pernah menjalin kerja sama dengan PKC atau tidak. 

Suhud mengklaim baru menjadi pengurus PKS di periode kepengurusan Sohibul Iman 2015-2020, sehingga tidak mengetahui riwayat kepengurusan sebelumnya.

"Saya kurang tahu, karena di periode sebelumnya saya tidak jadi pengurus partai. Saya tidak tahu apakah ada kerja sama [dengan PKC] atau tidak, " ucap Suhud.

Pada tahun 2013, Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PKS saat itu, Taufik Ramlan pernah mengatakan bahwa PKS berhubungan baik dengan Partai Komunis China. Kata Taufik, ketika itu, PKS dan PKC beberapa kali saling menghadiri agenda masing-masing. 

PKS juga pernah mengikuti agenda lain PKC di China. Demikian pula sebaliknya, PKC juga mengirim delegasi dalam kegiatan yang dihelat PKS. 

Taufik mengatakan, kerja sama dengan partai luar negeri tidak hanya dengan PKC. PKS juga berhubungan baik, antara lain, dengan Partai Buruh Australia dan Inggris serta AK Party di Turki. PKS bersama partai-partai lain di Asia membentuk Konferensi Internasional Partai Politik Asia (ICAPP).

Suhud menampik anggapan bahwa PKS haram menjalin komunikasi atau kerja sama dengan partai komunis negara lain. Dia tidak mengiyakan ketika ditanya apakah garis ideologi partainya mengharamkan kerja sama dengan partai komunis negara lain.

"Kami membuka komunikasi dengan pihak mana pun," ucap Suhud.

Sebelumnya, mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen menuding Golkar, PDIP, dan NasDem menjalin kerjasama dengan China soal paham komunis. Tak lama kemudian, Ketua DPP Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menyesalkan pernyataan Kivlan.

Menurut Ace, tiga partai pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yakni PKS, Gerindra, dan Demokrat juga pernah bekerjasama dengan Partai Komunis Cina (PKC). Dia menyesalkan Kivlan yang tidak menyebut ketiga partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi tersebut.

"Kenapa Kivlan Zein tidak menyebut partai lainnya yang juga pernah bekerja sama dengan Partai Komunis China, seperti PKS, Gerindra, Demokrat," ujar Ace kepada CNNIndonesia.com.

Ace mengaku tidak memahami motif Kivlan menyingung gubungan partainya dengan China dan PKC. Ace lantas mengaitkan pernyataan Kivlan yang mendiskreditkan China dengan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto.

"Prabowo saja meminta supaya Indonesia meningkatkan kerjasama dengan China," ujar Ace. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar