Timses Jokowi-Ma'ruf Tak Takut Ada Penumpang Gelap di Pilpres

  • Senin, 24 September 2018 - 21:11:39 WIB | Di Baca : 1112 Kali

SeRiau - Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin, Zuhairi Misrawi, mengaku pihaknya tak khawatir dengan kehadiran 'penumpang gelap' yang disusupkan selama masa kampanye Pilpres 2019 berlangsung.

Menurutnya, hajat pilpres yang digelar serentak dengan Pileg 2019, akan menyulitkan para penumpang gelap itu menyusup ke parpol maupun struktur tim kampanye. 

"Karena pemilu yang akan datang adalah pemilu presiden, wakil presiden, dan legislatif, maka kita akan gunakan seluruh perangkat dari anggota tim kampanye dan seluruh anggota legislatif. Jadi, saya optimistis bahwa penumpang gelap tidak akan punya tempat dalam pemilu ini," ujar Zuhairi dalam diskusi bertajuk 'Waspada Penumpang Gelap Pilpres 2019' di Hotel Grand Alia Prapatan, Senen, Jakarta Pusat, Senin (23/9).

Penumpang gelap yang dimaksud, bisa tokoh, isu atau hoaks yang menyusup dan merugikan kandidat. Menurut Zuhairi, pelibatan juru bicara timses yang banyak direkrut, menjadi poin lebih untuk menghindari kehadiran penumpang gelap. 

"Karena akan begitu banyak juru bicara anggota legislatif yang akan menyampaikan kepada publik program-program (Jokowi-Ma'ruf)," tambah politikus PDIP itu.

Zuhairi juga meyakini kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno tidak akan menyusupkan penumpang gelap untuk menurunkan suara Jokowi-Ma'ruf. Menurutnya, cara tersebut malah akan merugikan Prabowo-Sandi.

"Jadi, saya optimistis bahwa pihak Prabowo-Sandi tidak akan menggunakan penumpang gelap dalam pesta demokrasi, mereka harus kerja keras menyampaikan gagasan yang genuine," jelasnya.

Sementara itu, Pengamat Intelejen Nuruddin Lazuardi menilai, penumpang gelap bisa datang dari luar kubu masing-masing paslon. Menurut Dosen Universitas Indonesia ini, penumpang gelap sengaja ditimbulkan untuk menciptakan konflik.

"Penumpang gelap ada di mana-mana. Karena penumpang gelap memanfaatkan momen, jadi bisa saja dia menumpang di kelompok Prabowo, Jokowi atau di tengah kelompok cinta damai," pungkas Nuruddin. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar