Jerman Imbau Negara Uni Eropa Tak Ajak AS dalam Kerja Sama Finansial

  • Kamis, 23 Agustus 2018 - 06:38:24 WIB | Di Baca : 1107 Kali

SeRiau - Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menginginkan untuk dibentuknya sebuah sistem finansial baru di antara negara-negara Eropa dengan mengecualikan Amerika Serikat. Tindakan ini merupakan bentuk perlawanan terhadap AS yang memberikan sanksi kepada Eropa karena masih terus bergabung dalam perjanjian nuklir Iran.

Pada tahun 2015, Iran, AS, Inggris, Rusia, Prancis, China, Jerman, dan negara-negara Uni Eropa lain melakukan perjanjian yang mengatur aktivitas nuklir yang dilakukan oleh Iran. Iran diduga sedang mengembangkan senjata nuklir. Meskipun pemerintah negara tersebut membantah dengan mengatakan bahwa program nuklir yang dilakukannya bersifat damai, namun negara-negara lain tidak mempercayainya. Iran pun terkena sanksi ekonomi dari AS, Uni-Eropa, dan badan PBB yang melumpuhkan perekonomian mereka.

Namun, melalui perjanjian nuklir tersebut, Iran setuju untuk membatasi aktivitas nuklirnya dan mengizinkan untuk dilakukannya pemeriksaan internasional. Sebagai imbalannya, sanksi ekonomi terhadap Iran pun diangkat.

Pada bulan Mei yang lalu, AS akhirnya meninggalkan perjanjian tersebut. Presiden Donald Trump mengatakan bahwa perjanjian tersebut membusuk dan merupakan ancaman kosong. Sebagai balasan, AS akan memberikan sanksi tertinggi pada Iran. Sementara Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, dan China tetap tinggal pada perjanjian tersebut.

Dengan ketidakjelasan AS dalam perjanjian nuklir tersebut, negara-negara Eropa harus berjuang untuk mempertahankan Iran. Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan bahwa proposal ekonomi yang diberikan oleh Eropa tidak terlalu meyakinkan.

Pada, Selasa (21/8) yang lalu, Presiden Trump mengatakan akan mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk setiap mobil yang masuk dari negara-negara Uni-Eropa. Sebelumnya, dalam akun Twitternya pada 7 Agustus lalu, Trump mengancam negara-negara yang berbisnis dengan Iran maka tidak akan berbisnis dengan AS. 

“Siapa saja yang melakukan bisnis dengan Iran tidak akan melakukan bisnis dengan AS,” ujar Trump.

Menteri Maas pun merespons tindakan Presiden Trump dengan menunjukkan keinginannya membuat sebuah sistem finansial yang tidak mengikutsertakan AS. 

“Ketika AS melewati garis merah, maka kita sebagai masyarakat Eropa harus mengimbangi," ucapnya.

Ia yakin bahwa sebuah sistem yang independen akan membuat perusahaan-perusahaan Eropa menjadi tidak rentan terhadap sanksi AS, namun hanya akan membuat marah pemerintah Trump. (**H)


Sumber: kumparanNEWS





Berita Terkait

Tulis Komentar