Ekonomi Venezuela Lumpuh Gara-Gara Mata Uang Baru

  • Rabu, 22 Agustus 2018 - 14:57:47 WIB | Di Baca : 1470 Kali

SeRiau - Aktivitas di Venezuela terhenti pada Selasa 21 Agustus 2018 seiring Venezuela mencoba untuk beradaptasi dengan mata uang yang baru diperkenalkan.

Ribuan aktivitas bisnis ditutup untuk beradaptasi dengan "sovereign bolivar". Akibatnya banyak pekerja tinggal di rumah.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro meluncurkan uang kertas baru pada Senin 20 Agustus 2018 kemudian menilai kembali dan mengganti nama mata uang bolivar lama.

Pemerintah menilai, langkah itu untuk atasi inflasi yang melaju. Akan tetapi, ahli melihat hal tersebut membuat krisis lebih buruk. Mata uang tersebut mulai beredar pada Selasa. Demikian kutip laman BBC, Rabu (23/8/2018).

Presiden Maduro pun mengumumkan sebagai libur bank pada Senin. Banyak pekerja libur pada hari kerja. 

Kota-kota di seluruh Venezuela hampir kosong karena orang-orang berjuang mendapatkan uang kertas baru negara itu.

"Saya tidak dapat menemukan mesin uang tunai karena semua bank ditutup hari ini," ujar Jose Moreno, seorang pensiunan, seperti dikutip dari laman Reuters.

Ia pun mengeluhkan layanan publik yang disfungsional secara kronis. "Tidak ada uang, tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada apa-apa," kata dia.

Pasar gelap Venezuela yang menggunakan dolar AS pun dibekukan oleh perubahan mata uang di tengah ketidakpastian dan kebingungan ekonomi.

Sebelumnya, pemerintah juga umumkan beberapa perubahan ekonomi penting lainnya antara lain menaikkan upah minimum baru sebesar 34 kali dari sebelumnya yang mulai 1 September, menaikkan PPN, dan memangkas subsidi bahan bakar.

Presiden Maduro bahkan sovereign bolivar akan terikat dengan mata uang virtual Petro. Akan tetapi, AS melarang warganya untuk berdagang di dalamnya.

"Menyelamatkan bolivar ke Petro adalah menambatkannya tanpa apa-apa," ujar Ekonom Luis Vicente Leon.

Luncurkan Mata Uang Dinilai untuk Selamatkan Ekonomi

Koresponden BBC Will Grant menyebutkan, sejumlah orang di oposisi menyerukan pemogokan tetapi banyak orang hanya tinggal di rumah karena ketidakpastian. Hal itu lantaran terlalu khawatir tentang bagaimana arti mata uang bagi Venezuela.

Hasilnya Venezuela menjadi negara yang lumpuh. Kebingungan dari penguasa di negara kaya minyak secara historis. Venezuela pun menjadi sangat tidak stabil.

Hingga kini, tidak ada laporan tentang protes dan kekerasan yang signifikan. Akan tetapi, ada peningkatan penyebaran pasukan keamanan di seluruh negeri untuk peluncuran bolivar baru.

Presiden Nicolas Maduro menuturkan, langkah itu akan menjadi penyelamat ekonomi dan atasi hiper inflasi.

Namun, orang biasa tidak percaya kepadanya dan khawatir akan masa depan. Hal itu memberikan tekanan yang lebih besar pada negara tetangga yang berjuang hadapi eksodus jutaan orang Venezuela.

Adapun mata uang baru ini memangkas lima nol dari mata uang lama bolivar. Ini artinya secangkir kopi senilai 2,5 juta bolivar di Caracas bulan lalu sekarang biaya 25 sovereign bolivars.

Namun, masyarakat di Caracas mengatakan kalau dibatasi untuk menarik 10 sovereign bolivars pada Selasa pekan ini dari  mesin uang tunai.

Tak hanya terguncang dari peluncuran mata uang baru, Venezuela juga diguncang oleh gempa kuat di sepanjang pesisir utara yang dirasakan di Caracas.

Ahli seismologi AS melaporkan gempa berkekuatan 7 dengan episentrum di timur Venezuela. Sedangkan Venezuela mencatat gempa berkekuatan 6,3 skala richter. (**H)


Sumber: Liputan6.com





Berita Terkait

Tulis Komentar