China Bantah Menahan Satu Juta Muslim Uighur

  • Senin, 13 Agustus 2018 - 23:07:55 WIB | Di Baca : 1125 Kali

SeRiau - China membantah keras tudingan bahwa satu juta kaum Muslim Uighur berada dalam kamp tahanan milik pemerintah. China mengklam semua kelompok etnis di negara itu diperlakukan setara. 

Seorang pejabat China mengatakan komite hak asasi manusia PBB di Jenewa, Swiss, bahwa keamanan ketat yang diterapkan di Xinjiang--wilayah dihuni etnis Uighur muslim, diperlukan untuk memerangi terorisme dan ekstremisme. Meski begitu, China tidak menargetkan satu grup secara spesifik atau pun membatasi kebebasan beragama.

"Warga Xinjiang, termasuk Uighur, menikmati kesetaraan kebebasan dan hak," kata Ma Youqing yang mewakili China kepada Komite Eliminasi karena Diskriminasi Ras PBB pada Senin (13/8).

Di tahap awal peninjauan terhadap China, pada Jumat lalu, salah satu dari 18 anggota komite, Gay McDougall, menyuarakan keprihatinan mendalam pada banyak "laporan terpercaya" bahwa China sudah mengubah kawasan itu menjadi "sesuatu yang menyerupai kamp tahanan besar-besaran".

Ia mengutip laporan dari kelompok hak asasi manusia bahwa lebih dari satu juta Muslim Uighur dan Muslim lainnya ditahan di pusat-pusat kontraekstremisme, sementara dua juta lainnya "dipaksa" masuk ke dalam kamp pendidikan "indoktrinasi politik dan budaya."

Ma, yang menjadi salah satu dari sekitar 50 pejabat tinggi China, menekankan bahwa pernyataan tersebut sangat tidak benar. 

Ia menyebut pernyataan McDougall 'berlawanan dengan fakta.'

Wilayah Xinjiang, yang berbatasan dengan Pakistan dan Afghanistan, sudah bergolak sejak puluhan tahun lalu. Banyak warga Uighur yang mengklaim mereka ditekan oleh Beijing, dengan larangan memelihara janggut, memakai jilbab, serta mendistribusikan Alquran secara tidak sah.

China, sementara itu memperketat keamanan di daerah itu dengan dalih ektremisme dan terorisme. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar