Mantan Teroris Minta Polisi Awasi Jual Beli Bahan Kimia di Surabaya

  • Kamis, 12 Juli 2018 - 00:34:33 WIB | Di Baca : 1194 Kali

 
SeRiau - Ali Fauzi Manzi, mantan teroris yang juga adik Bomber Bali, Amrozi, mengingatkan polisi untuk lebih ketat mengawasi aktivitas jual beli bahan kimia di Surabaya.

Karena menurut dia, banyak teroris perakit bom yang mendapatkan bahan bakunya di Surabaya.

"Kakak saya Amrozi, mendapatkan bahan pembuatan bom 10 ton dari Surabaya. Dia kirim ke berbagai daerah," katanya saat menjadi pembicara dalam forum diskusi peliputan isu terorisme di Surabaya, Rabu (11/7/2018).

Polisi, sambung dia, setidaknya bisa melakukan profiling pembeli bahan kimia di Surabaya, serta peruntukan bahan kimia tersebut.

"Jadi polisi perlu mengawasi secara ketat jual beli bahan kimia di Surabaya," ujarnya.

Bukan tidak mungkin pula, bahan bom yang diledakkan di 3 gereja dan Markas Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu juga dibeli dari Surabaya sendiri.
Selain bahannya mudah didapat, cara membuatnya juga mudah. Bahkan merakit bom lebih mudah dari membuat layang-layang.

"Kalau layang-layang harus ada proses balancingdan sebagainya. Tapi bom tidak, sangat mudah bagi saya. Lebih mudah dari membuat layang-layang," ungkapnya.

Dia menegaskan, ancaman teror bom bisa terjadi di manapun di Indonesia, karena jaringan terorisme bergerak di bawah tanah di semua daerah.

"Tidak ada yang menjamin suatu daerah bisa aman dari ancaman bom. Polisi saja tidak bisa menjamin," tegasnya.

Ali Fauzi adalah mantan kombatan dan mantan pentolan Jamaah Islamiyah Jawa Timur. Dia sempat dipenjara setelah terbukti terlibat dalam rangkaian peledakam bom di tanah air. Kini dia berbalik arah menjadi pendamping mantan teroris di Yayasan Lingkar Perdamaian. 

 

 

 


Sumber KOMPAS.com





Berita Terkait

Tulis Komentar