Partai Terbelit Skandal Korupsi, PM Spanyol Mundur

  • Sabtu, 02 Juni 2018 - 00:15:29 WIB | Di Baca : 1130 Kali

SeRiau - Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy yang partainya terbelit skandal korupsi mengundurkan diri setelah kalah dalam mosi tidak percaya Parlemen, Kamis (31/5). Rajoy akan digantikan oleh pemimpin Partai Sosialis Pedro Sanchez.

"Saya sadar akan tanggung jawab yang saya pikul, momen politik yang kompleks yang akan dilalui negara kita dan saya akan menerimanya dengan segala kerendahan hati dan dedikasi," kata Sanchez, 46 tahun, disambut tepuk tangan meriah dari semua anggota Parlemen, seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (1/6).

Adapun Rajoy yang mengakui kekalahannya dalam mosi tidak percaya, memberi selamat kepada Sanchez. Di hadapan anggota Parlemen dalam pidato singkat, Rajoy berkata, "Saya merasa terhormat pergi dengan Spanyol dalam kondisi lebih baik dari saat saya mendirikannya." Pria berusia 63 tahun itu memimpin Spanyol sejak 2011, saat dilanda resesi.

Mosi tidak percaya yang menjungkalkan Rajoy diprakarsai oposisi Partai Pekerja Sosialis dan didukung partai-partai Catalan serta partai kiri Podemos. Dengan abstainnya partai sentris Ciucadanos, partai Rajoy, Partai Rakyat dan sekutunya hanya mengandalkan Partai Nasionalis Basque dan lima suara krusialnya.

Pemungutan suara yang hanya membutuhkan mayoritas sederhana berakhir dengan 180 yang mendukung pemecatan Rajoy, 169 menolak dan satu abstain.

Rajoy menolak mundur sebelum mosi tidak percaya, dan membela partainya dalam skandal korupsi yang kini terbukti mampu menjungkalkannya.

Pekan lalu, puluhan mantan pejabat Partai Rakyat dijebloskan ke penjara karena pencucian uang dan korupsi. Partai didenda 240 ribu euro karena menerima suap atas kontrak-kontrak yang diteken pada 1999-2006.

Skandal korupsi yang dikenal degan Gurtel, terjemahan Jerman dari salah satu tersangka utama, mencuat pada Januari 2013. Surat kabar El Pais menerbitkan dokumen yang diduga menunjukkan sumbangan rahasia dan pembayaran kepada anggota Partai Rakyat.

Meski nama Rajoy beberapa muncul dalam dokumen yang bocor, dia membantah telah menerima suap dan menolak penyelidikan yang menyeret 29 pejabat dan pengusaha. Antara lain mantan bendahara Partai Rakyat divonis 33 tahun penjara.

Rajoy tidak dituduh, tapi skandal korupsi itu mengikis dukungannya. Pada pemilu 2015, Partai Rakyat kehilangan sepertiga dari kursi yang mereka raih pada 2011. (**H)


Sumber: CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar