Mahathir dan Kompaknya Warga Malaysia Kurangi Utang Negara

  • Sabtu, 26 Mei 2018 - 20:16:44 WIB | Di Baca : 1540 Kali

SeRiau - Kembali menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad membuat gebrakan di awal pemerintahannya. Pria 92 tahun ini mengumumkan pemangkasan gaji sebesar 10 persen kepada seluruh menteri dalam upaya mengurangi utang negara yang mencapai 1 triliun ringgit.

"Saya sudah diberitahu bahwa utang kita sebenarnya 1 triliun ringgit, tetapi hari ini kita bisa mempelajari dan mencari cara untuk mengurangi utang ini. Potongannya adalah pada gaji pokok menteri. Ini untuk membantu keuangan negara," ujar Mahathir saat konferensi pers usai memimpin rapat mingguan Kabinetnya yang pertama sejak dilantik menjadi PM.

Dia mengatakan hal yang sama akan dilakukannya ketika menjabat sebagai PM pada tahun 1981 lalu, jika kondisi utang Malaysia seperti saat ini.

Dilansir Channel News Asia, yang mengutip situs parlemen Malaysia, gaji bulanan seorang Perdana Menteri yakni sekitar 22.827 ringgit (setara Rp 81,3 juta), Wakil Perdana Menteri 18.168 ringgit (setara Rp 64,7 juta), Menteri Kabinet 14.907 ringgit (sekitar Rp 53,1 juta) dan Wakil Menteri 10.848 ringgit (sekitar Rp 38,6 juta).

Kebijakan ini nyatanya memancing simpati dari warga Malaysia. Mereka ramai-ramai menggalang dana untuk mengurangi utang negara lewat program bernama 'Please Help Malaysia!'.

Dilansir media Malaysia, The Star, Sabtu (26/5), aksi penggalangan dana 'Please Help Malaysia!' diprakarsai oleh Nik Shazarina Bakti. Dia mengampanyekan aksi tersebut lewat media sosial dan situs Go Get Funding.

Shazarina mengajak warga Malaysia dan dunia untuk berkontribusi mengurangi utang negaranya. Dia menulis napak tilas bagaimana perjuangan warga Malaysia juga pernah bersatu membantu mewujudkan kemerdekaan Malaysia dari Inggris, melalui sumbangan yang diberikan. Terakhir dilihat, sudah ada sumbangan dari warga sebanyak US$ 3.633 dari target US$ 100.000 (sekitar Rp 1,4 miliar).

"Rakyat Malaysia pernah menyerahkan perhiasan, uang dan barang berharga mereka agar pemerintahan Tunku Abdul Rahman dapat mengumpulkan cukup uang untuk pergi ke London dan memproklamirkan kemerdekaan," tulis Shazarina.

Melihat respons dari penggalangan dana itu, putri Mahathir Mohamad, Marina Mahathir mengapresiasi dan ikut mendukung Shazarina. Menurutnya aksi itu menunjukkan betapa warga Malaysia begitu mencintai negara mereka.

"Saya tahu banyak orang ingin membantu dengan utang besar kita. Ini menunjukkan betapa banyak orang Malaysia mencintai negaranya," tulisnya dalam postingan di Facebook.

Tak hanya warga, anggota parlemen Malaysia pun ikut menyumbangkan gajinya ke Kementerian Keuangan. Nga Kor Ming, anggota parlemen Malaysia yang mewakili wilayah Teluk Intan mendonasikan gaji pertamanya untuk membantu pelunasan utang negaranya yang sebelumnya dipimpin Najib Razak.

Seperti dilansir media Malaysia, Malay Mail, Sabtu (26/5), gaji bulan pertama Nga sebagai anggota parlemen Malaysia yang disumbangkan berjumlah 16 ribu ringgit (Rp 56,4 juta). Nga adalah anggota parlemen dari Partai Tindakan Demokratik atau DAP, yang merupakan anggota koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin PM Mahathir Mohamad. 

"Beberapa hari lalu, negara ini dibuat terkejut setelah Kementerian Keuangan merilis pernyataan soal utang nasional yang telah mencapai 1,08 triliun ringgit (Rp 3.837 triliun)," ucap Nga kepada wartawan di markas DAP. 

Dia mengatakan kondisi utang Malaysia yang sedemikian banyak disebabkan pemerintah terdahulu yang salah mengelola. Menurutnya, perlu usaha besar agar Malaysia terbebas utang.

"Untuk melunasi (utang) uang sebesar itu tidak akan mudah, karena setiap warga, termasuk bayi yang baru lahir dan orang-orang penyandang disabilitas, harus menanggung 32 ribu ringgit (Rp 112,9 juta)," sebutnya. (**H)


Sumber: detikNews





Berita Terkait

Tulis Komentar