Mapolda Jatim Perketat Pengamanan Usai Serangan di Polda Riau

  • Rabu, 16 Mei 2018 - 13:29:16 WIB | Di Baca : 1294 Kali

SeRiau - Markas Polda Jawa Timur meningkatkan pengamanan usai terjadi serangan terduga teroris di Markas Polda Riau, pagi tadi. 

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, peningkatan pengamanan sudah terjadi di area pintu masuk Mapolda Jatim. Pos pintu masuk dijaga belasan anggota Brimob bersenjata lengkap.

Anggota Brimob itu memeriksa kendaraan dan setiap orang yang masuk dengan seksama. Kendaraan yang masuk harus mengantre menunggu giliran diperiksa.

Keadaan serupa juga terjadi di Gedung Tribrata yang menjadi Kantor Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Machfud Arifin sekaligus area media center.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera sempat meminta awak media untuk diperiksa tasnya oleh anggota Provost.

"Tolong yang bukan wartawan segera meninggalkan lokasi. Kita akan sterilkan. Nanti anggota provost tolong melakukan pengecekan. Sekali lagi, warga biasa mohon keluar dari Polda," kata Frans, Rabu (16/5).

Di luar Gedung Tribrata, sejumlah aparat Brimob juga ikut berjaga. Pemandangan serupa pun tampak dari penjagaan di Rumah Sakit Bhayangkara yang lokasinya bersebelahan dengan Mapolda Jawa Timur.

Kedatangan Machfud bersama petinggi Polda Jawa Timur bahkan sempat diawali dengan mobil Barracuda Brimob.

Mapolda Riau pada pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB diserang oleh sejumlah terduga teroris dengan menggunakan sebuah mobil Toyota Avanza. 

Mobil itu menerobos dengan melawan arah untuk masuk pintu keluar Mapolda Riau. Di dalam Mapolda Riau, para pelaku keluar dan berusaha menyerang petugas dengan senjata tajam. 

Polisi kemudian menembak mati empat pelaku, sementara satu lainnya yang membawa bahan peledak di badannya berhasil kabur. 

Selain empat terduga teroris tewas, serangan itu juga menewaskan satu anggota polisi dan melukai dua lainnya. Seorang wartawan pun dikabarkan ikut terluka. Polisi masih belum bisa memberikan keterangan, termasuk soal pola dan jaringan pelaku.

Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Minggu hingga Senin (14/5), kota Surabaya dan Sidoarjo diguncang teror bom bunuh diri yang mengakibatkan 28 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka. 


sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar