SeRiau - Korporasi asal Korea Selatan sudah berancang-ancang untuk berinvestasi di Korea Utara bila negara tersebut sepakat melucuti persenjataan nuklir mereka. 

Dilansir The Guardian, Senin (14/5), korporasi otomotif raksasa Korsel Hyundai Group telah mempersiapkan tim khusus untuk mengkaji kemungkinan investasi tersebut. Bahkan mereka juga telah meminta pemerintah Korea Selatan untuk kembali mengoperasikan kawasan industri Kaesong. 

Dalam pertemuan bersejarah akhir bulan lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dilaporkan memberi Kim Jong-un sebuah flash disk yang berisi paparan rencana pembangunan ekonomi. 

Di dalamnya terdapat grafik-grafik dan video yang secara detail menggambarkan rencana pembangunan infrastruktur dan pembangkit listrik yang hanya mungkin dilakukan bila Korea Utara menghentikan program nuklirnya

Tidak hanya korporasi Korea Selatan, Amerika Serikat juga memberi sinyal bahwa korporasi dari negara mereka juga akan ikut serta mendanai proyek-proyek pembangunan di Korea Utara. Diplomat AS, Mike Pompeo, mengatakan korporasi-korporasi asal AS mungkin akan berinvestasi di Korea Utara seperti pada sektor pertanian dan pembangkit listrik. 

Kajian pemerintah Korea Selatan memperkirakan perlu biaya sedikitnya USD 500 milyar untuk kembali membangkitkan perekonomian Korea Utara yang sudah demikian terpuruk. (**H)

Sumber: kumparanNEWS