Rektor Umri ke Lulusan: Hampir 90 Bekerja dan Buka Lapangan Pekerjaan Sendiri

  • Sabtu, 12 Mei 2018 - 21:29:25 WIB | Di Baca : 2451 Kali

SeRiau - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mewisuda sebanyak 172 lulusan dari lima fakuktas yang ada di Umri, Sabtu, (12/5) di kampus utama Umri Jalan Tuanku Tambusai. Lima fakultas tersebut Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas MIPA dan kesehatan dan Fakultas Teknik.

Rektor Umri, DR.H. Mubarak MSi mengatakan hingga saat ini, Umri telah meghasilkan sekitar 2.217 alumni. Dari jumlah tersebut hampir 90 persen telah bekerja. Sebagian kecil malah sudah membangun usaha sendiri. Hal ini sesuai dengan arah Umri selaku kampus teknopreneur. Dimana, yang dituju yaitu sarjana-sarjana yang mampu membuka lapangan pekerjaan." Selain punya keahlian, para mahasiswa Umri juga di gembleng jiwa enterprenuership. Hal ini digunakan jika mahasiswa tamat, mereka tidak hanya bekerja tapi juga bisa membuka lapangan pekerjaan tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga orang lain," kata Mubarak

Menurut Mubarak, zaman sekarang, dunia telah masuk pada era digital. Hal itu sekaligus menandai mulainya revolusi industri 4.0 yang membuat beragam teknologi dunia maya semakin berkembang. Diakuinya, kurikulum yang diterapkan di perguruan tinggi saat ini memang belum disesuikan sepenuhnya dengan revolusi tersebut." Tapi siap atau tak siap mereka harus mampu menghadapi perubahan itu. Karena perubahan itu sudah ada di depan mata,” katanya

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Sudarnoto Abdul Hakim MA PhD yang turut hadir dalam acara wisuda itu menegaskan bahwa secara nasional Muhammadiyah telah membuat pemetaan bahwa secara umum tingkat partisipasi pendidikan di kalangan anak muda di Indonesia masih sangat rendah dibanding negara lain. Hal ini, dipengaruhi banyak faktor. Seperti faktor ekonomi dan geografis yang menjadi hambatan mengembangkan kampus di daerah-daerah marjinal. Muhammadiyah hadir untuk menjawab persoalan ini. Dimana saat ini sudah ada 173 perguruan tinggi Muhammadiyah plus satu perguruan tinggi yang dikelola Aisyah. Sebagian perguruan tinggi ini, terangnya, hadir di kawasan pinggiran. Dengan harapan, Muhammadiyah ikut menghasilkan tenaga entrepreneur yang berpotensi mengembangkan wilayahnya masing-masaing. Dengan hadirnya perguruan tinggi di tiap wilayah, Muhammadiyah juga ikut menginisiasi pendidikan tinggi yang terbuka. Misalnya, di Indonesia Timur, Muhammadiyah andil dengan membangun sekolah dan perguruan tinggi yang mahasiswa dan masyarakatnya banyak berlatar non Muslim. Namun, setelah menjadi alumni, mereka bangga pernah menempuh pendidikan di lembaga Muhammadiyah. Untuk Umri, Sudarnoto menganggapnya unik, Sebab,di Pekanbaru sebenarnya sudah banyak perguruan tinggi. Namun, Umri berpotensi mampu menjasi universitas yang membangun kemajemukan." Alumni Umri diharap mampu memcari jalan keluar agar anak muda tidak menganggur. Karena kampus ini sudah menerapkan sistem teknopreneur. Di antaranya dengan mengutamakan teknologi dalam setiap perkuliahan,” ujarnya

Sementara Wakil Ketua PW Muhammadiyah, Irman Madjid menegaskan kembali peran Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang dakwah. Jadi diharapkan perguruan tinggi ini melahirkan orang-orang yang melaksanakan dakwah itu. Dengan harapan, tujuan dari Muhammadiyah bisa terwujud."katanya (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar