Catat Sejarah, Korut Mesra Lagi dengan Korsel

  • Jumat, 27 April 2018 - 09:46:03 WIB | Di Baca : 1190 Kali

SeRiau – Tersenyum dan bersalaman, pemandangan tersebut adalah peristiwa yang langka terjadi antara pemimpin Korea Utara dan Korea Selatan. Namun, momen itu terjadi hari ini. 

Dilansir dari Reuters, Jumat 27 April 2018, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea selatan Moon Jae-in bertemu di zona demiliterisasi yang dijaga ketat kedua negara. Perteman itu pertama kali dilakukan kedua pimpinan negara tersebut dalam lebih dari satu dekade. 

Pertemuan itu pun bertujuan untuk mengakhiri konflik puluhan tahun yang terjadi antar kedua negara. Ketegangan karena program senjata nuklir Korut pun mereda, sebelum Kim juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam waktu dekat. 

Pagi ini, Moon pun menyambut Kim di garis zona tersebut pada 9.30 waktu setempat. Hal ini mencatatkan sejarah bahwa Kim menjadi pimpinan Korut pertama yang menginjakkan kaki di Korsel sejak Perang Korea 1950-1953. 

Pada momen tersebut, Kim pun mengajak Moon untuk melangkah sebentar melintasi garis demakasi di wilayah Korut. Sebelum akhirnya kedua pemimpin tersebut kembali ke wilayak Korsel dengan berpegangan tangan. 
Setibanya di wilayak Korsel, keduannya diberi buga oleh perwakilan anak laki-laki dan wanita asal Korsel. Anak tersebut merupakan penduduk desa yang terletak di zona demiliterisasi. 

Berjalan di atas karpet merah, kedua kepala negara juga disambut oleh penjaga kehormatan Korsel. Mereka pun mengenakan kostum bersejarah dan memainkan musik tradisional.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea selatan Moon Jae-in
Kim mengenakan kacamata dan setelan Mao hitamnya yang khas, sementara sisa delegasi Korea Utara muncul dalam seragam militer dan pakaian ada Barat. Kim pun berhenti untuk menandatangani buku tamu di Perdamaian Selatan sebelum kedua pemimpin bertemu untuk diskusi secara tertutup.

“Sejarah baru dimulai sekarang. Era kedamaian, dari titik awal sejarah,”tulis Kim dalam bahasa Korea di buku tersebut, mengencani dan menandatangani entri tersebut.

Moon dan Kim diharapkan untuk berbicara denuklirisasi dan kemitraan antara Korea. Mereka juga akan menanam pohon peringatan di desa genting perbatasan Panmunjom. 

 

sumber viva.co.id





Berita Terkait

Tulis Komentar