Rusia-Iran Kecam Serangan Koalisi AS ke Suriah

  • Sabtu, 14 April 2018 - 20:41:13 WIB | Di Baca : 1169 Kali

SeRiau – Presiden Rusia, Vladimir Putin, angkat bicara mengenai serangan Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Prancis, ke Suriah. Pria asal Saint Petersburg itu mengecam keras tindakan ketiga negara untuk menyerang Suriah atas dugaan penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil.

“Rusia mengecam keras serangan ke Suriah di mana pasukan kami sedang membantu pemerintah yang sah dalam memerangi terorisme,” ujar Presiden Vladimir Putin dalam pernyataan resmi yang dirilis Istana Kepresidenan Kremlin, mengutip dari TASS, Sabtu (14/4/2018).

“Dengan aksinya, AS menambah pelik tragedi kemanusiaan di Suriah dan membawa penderitaan terhadap warga sipil serta menunjukkan bahwa mereka berkomplot dengan teroris yang dapat memicu gelombang pengungsi dari negara tersebut serta kawasan secara keseluruhan,” imbuh Putin.

Pria berusia 65 tahun itu menuduh AS memanfaatkan dugaan serangan kimia palsu sebagai alibi untuk melancarkan serangan. Dalih serupa pernah dipakai Negeri Paman Sam ketika menyerang pangkalan udara Shayrat di Suriah pada April 2017.

Di tempat terpisah, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei turut mengecam tindakan koalisi AS menyerang Suriah. Pria berusia 78 tahun itu menyebut serangan koalisi AS sebagai tindakan kriminal dan yakin tidak akan mendapatkan kemajuan berarti.

“AS dan sekutunya tidak akan mencapai apa pun dari tindakan kriminal di Suriah. Menyerang Suriah adalah tindak kriminal. Presiden AS, Perdana Menteri Inggris, dan Presiden Prancis adalah pelaku-pelaku kriminal,” ujar Ayatollah Ali Khamenei dalam siaran televisi, dinukil dari Reuters.

Sebagaimana diberitakan, Presiden AS Donald Trump memerintah serangan militer terhadap fasilitas-fasilitas senjata kimia Suriah yang dilakukan bersama dengan Inggris dan Prancis. Pria asal New York itu mengatakan, keputusan diambil untuk membalas serangan senjata kimia pasukan Suriah ke Douma pada Sabtu 7 April yang menewaskan puluhan orang.

Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, memastikan bahwa serangan ditujukan untuk menghancurkan kapabilitas senjata kimia, bukan menggulingkan rezim Suriah. London disebutnya tidak akan mengizinkan penggunaan senjata kimia sebagai sesuatu yang normal, entah itu di Suriah, jalanan Inggris, atau di tempat lain di seluruh dunia.


Sumber Okezone 





Berita Terkait

Tulis Komentar