Balas Negara Barat, Rusia Usir Diplomat dari 19 Negara

  • Sabtu, 31 Maret 2018 - 06:26:51 WIB | Di Baca : 1253 Kali

SeRiau - Rusia memerintahkan pengusiran diplomat dari setidaknya 19 negara, Jumat (30/3). Langkah itu dilakukan untuk membalas aksi serupa yang lebih dulu dilakukan belasan negara itu terkait serangan racun yang menimpa seorang mantan mata-mata di Inggris.

Lebij dari 20 negara mengumumkan akan mengusir diplomat Rusia untuk mendukung Inggris. London menuding Moskow ada di balik serangan racun saraf terhadap mantan agen dari negaranya sendiri, Sergei Skripal, dan putrinya, Yulia.

Laporan kantor berita Rusia yang dikutip CNNmenyatakan Moskow telah mengusir 13 diplomat Ukraina, empat dari Kanada, empat dari Polandia, empat dari Jerman, tiga dari Lithuania, tiga dari Ceko, tiga dari Moldova, dua dari Italia, dua dari Belanda, dua dari Spanyol dan dua dari Denmark.


Selain itu, ada pula seorang dari Finlandia, satu dari Latvia, satu dari Swedia, satu dari Norwegia, satu dari Romania, satu dari Kroasia dan satu dari Irlandia. Seorang atase militer dari Estonia pun ikut diusir.

Moskow belum merespons Belgia, Hungaria, Montenegro dan Georgia terkait tindakan seputar kasus Skripal ini.

Serangkaian pengusiran ini dilakukan sehari setelah Rusia mengumumkan akan mengusir 60 diplomat Amerika Serikat dan menutup konsulat di St Petersburg, membalas langkah sama dari Washington.

AS lebih dulu menyatakan akan mengusir diplomat Rusia dengan jumlah yang sama dan menutup konsulat negara tersebut di Seattle.

"Pesan dari Moskow ini tidak mengejutkan," kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Mass, merespons pengusiran diplomatnya. "Kami tidak begitu saja memutuskan mengusir para diplomat Rusia. Reaksi kami di kasus skripal diharuskan dan pantas sebagai sinyal politik."

Rusia juga dilaporkan meminta Inggris mengurangi jumlah stafnya di kedutaan besar di Moskow hingga sama dengan jumlah diplomat Rusia yang masih ada di London.

Perdana Menteri Inggris Theresa May memerintahkan pengusiran 23 diplomat Rusia pada 14 Maret. Dia menyebut mereka sebagai "mata-mata tak resmi."

Rusia membalas dengan langkah yang sama, ditambah dengan menutup konsulat Inggris di St Petersburg.

Kabar terakhir datang sehari setelah Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil duta besar negara-negara yang disebut melakukan "tindakan tidak bersahabat" kepada Rusia dalam bentuk solidaritas kepada Inggris.

Kemlu Rusia menyatakan para dubes itu akan "diberikan nota protes dan diberi tahu soal langkah timbal balik Rusia."


sumber CNN Indonesia





Berita Terkait

Tulis Komentar