Koleksi Pharrell WIlliam-Adidas Dituduh Rampas Budaya India

  • Jumat, 09 Maret 2018 - 13:08:03 WIB | Di Baca : 1182 Kali

SeRiau - Festival holi di India ternyata menarik perhatian rapper Amerika Pharrell Williams. 

Terinspirasi dari festival penuh warna tersebut Pharrell Williams pun membuat koleksi sepatu dan juga jaket terbarunya. Dalam koleksi terbarunya ini, Pharrell digandeng oleh merek sepatu olahraga terkenal Adidas. Koleksi tersebut diluncurkan dengan nama Hu Holi (health ultimatum) yang terdiri dari sneakers, kaos, sweater, dan celana pendek. 

Untuk menggambarkan kesan kuat dari festival Holi di India, Pharrell memberikan sentuhan cipratan aneka warna dalam koleksinya. 

Dalam koleksi terbarunya ini, Pharrell mengungkapkan bahwa dia ingin menggunakan Hu sebagai platform untuk menonjolkan sebuah budaya. 

"Entah sadar atau tidak, fashion menggabungkan antara mentalitas seseorang dalam satu waktu. Apa yang terjadi dalam rentang waktu tertentu juga masuk dalam fesyen. Apakah itu bermotif politik, sosial, atau subliminal," kata Pharrell dikutip dari Live Mint. 

"Holi bukan cuma soal warna, ini adalah perayaan kebahagiaan. Ketika Anda menebarkan warna (dalam Holi), ini juga sebagai sebuah suara. Ini seperti bernyanyi satu sama lain. Ini sangat indah."

Pharrell pun datang ke India untuk ikut dalam perayaan festival Holi di India. Hanya saja, dalam video yang berisi tentang kunjungannya selama di India, Pharrell dianggap terlihat tak menikmati kunjungannya. Wajahnya terlihat tak antusias, meski sesekali dia juga tersenyum Namun tak cuma itu yang jadi sorotan masyarakat. 

Koleksi Hu Holi Pharrell William dan label tersebut juga dituduh mengkomersialisasikan tradisi Hindu untuk jualan sepatu. 

Di media sosial, beberapa orang mengungkapkan bahwa koleksi terbaru Pharrell dan Adidas ini dianggap sebagai sebuah perampasan budaya. Perusahaan Jerman tersebut dianggap memanfaatkan selebriti Amerika untuk menjual sepatu seharga US$250 yang secara eksplisit dianggap menggunakan citra perayaan Hindu. 

"Ada sesuatu soal koleksi baru Adidas yang meneriakkan sebuah perampasan budaya. Menggunakan festival kami untuk menjual sebuah merek, terutama sepatu, yang ini bisa membuat orang Hindu tersinggung. Bahkan tak ada selebriti India juga yang bisa mengatasinya," tulis salah seorang netizen @prarthanaiyer dalam cuitannya. 

"Sebuah perusahaan Eropa menggandeng musisi Amerika untuk memasarkan produk busana dan sepatu yang terinspirasi dari festival India. Saya tidak terlalu peduli, tapi ya, secara teknis, ini adalah sebuah perampasan budaya," tulis Ishita Trivedi, salah seorang netizen.

Menanggapi pro-kontra dan kritik yang terjadi di media sosial terkait koleksi holi tersebut, seorang juru bicara Adidas angkat suara. 

"Hu dibuat dengan prinsip kesatuan, kesetaraan, kemanusiaan, dan warna dalam hubungannya untuk meningkatkan kemanusiaan dan merayakan perbedaan di seluruh dunia," ungkap salah satu juru bicara Adidas yang tak disebut namanya kepada Huffington Post. 

"Bersama-sama, Adidas dan Pharrell Williams berusaha menggunakan platform ini untuk membantu menyebarkan cerita tersebut ke seluruh dunia."

Organisasi Yayasan Hindu Amerika pun angkat bicara dan menengahi masalah ini. Suhag A. Shukla, direktur eksekutif organisasi advokasi Yayasan Hindu Amerika mengungkapkan bahwa dia yakin Adidas benar-benar mengkomersialisasikan sebuah festival keagamaan. Namun dia juga mengatakan bahwa menyebut hal tersebut sebagai perampasan budaya hanya akan menambah tegang suasana. 

Pasalnya, Shukla mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut juga mengaku bahwa ada pondasi hindu dalam koleksi itu. Selain itu Pharrell juga belajar soal festival langsung dari orang Hindu. 

"Saya tidak melihat bahwa lini busana olahraga dengan tema holi ini berbeda dengan label lain yang menampilkan tema Natal, Diwali, atau Hanukkah," kata Shukla. 

"Jika penggunaannya itu sopan dan sesuai budaya serta menyatu dengan akar dan maknanya, maka ada potensi untuk meningkatkan pemahaman dan penghargaan, dalam hubungannya dengan diversifikasi fesyen serta estetika kecantikan."
(sumber CNN Indonesia) 





Berita Terkait

Tulis Komentar