Dua Guru Besar Hukum Jerman Teken MoU dan Kuliah Umum dengan 4 Fakultas di UIR

  • Jumat, 16 Februari 2018 - 12:39:30 WIB | Di Baca : 1913 Kali

SeRiau - Dua Guru Besar Bidang Hukum dari Universitas di Jerman, Eropa, menanda-tangani MoU (Memory of Understanding) dan sekaligus memberi kuliah umum dengan empat fakultas di Universitas Islam Riau (UIR) sejak Selasa pagi sampai Sabtu (14-17/2) di Kampus UIR Perhentian Marpoyan Jl. Kaharuddin Nasution Pekanbaru, Riau.

Kedua Guru Besar itu adalah Prof. Dr. Stefan Koos dari Universitaet der Bundeswehr Muenchen Germany dan Prof. Dr. Michael Bohne dari Fahhochschule Dortmund Germany. Kedua Guru Besar itu datang bersamaan dan tiba di Pekanbaru pada Senen sore (13/2) dari negara asalnya. Stefan Koos ahli di bidang kekayaan intelektual seni tradisional, sementara Michael Bohne ahli hukum perlindungan data elektronik. Selain bersafari intelektual di Universitas Islam Riau, dua Guru Besar itu menyempatkan diri berkunjung ke Istana Siak Sri Indrapura dan sekaligus bersilaturrahmi dengan Kapolres Siak, AKBP (Pol) Barliansyah. Keduanya diantar oleh Dekan Fakultas Huku, Dr. Admiral, S.H., M.H.  

Empat fakultas yang menandatangani MoU dan mahasiswanya mendapat kuliah umum dari Stefan Koos dan Michael Bohne adalah Fakultas Hukum, FISIPOL, Teknik dan Ekonomi. MoU di bidang tri dharma perguruan tinggi khususnya pertukaran dosen dalam memberi kuliah dan seminar, serta joint reseach itu dilakukan dengan mamsing-masing dekan di empat fakultas.

Menurut Rektor UIR Prof. Dr. H. Syafrinaldi, SH., M.C.L, kerjasama empat fakultas dengan Stefan Koos dan Michael, sangat besar faedahnya untuk Universitas Islam Riau. Utamanya terkait erat dengan pencapaian Visi 2020 menjadikan UIR sebagai universitas Islam yang unggul dan terkemuka di Asia Tenggara Tahun 2020. ''Hari ini dua Guru Besar itu yang datang ke UIR, berikutnya dengan MoU itu dosen-dosen kita yang gantian berkunjung ke Jerman untuk memberi kuliah umum dan seminar di Jerman. Mudah-mudahan dengan kerjasama ini akreditasi pada masing-masing program studi di keempat fakultas itu akan terus membaik. Itulah sasaran kita,'' kata Syafrinaldi.

Rektor UIR ini mengaku, tak mudah mendatangkan Guru Besar dari luar negeri apalagi dari Eropa. Akan tetapi karena hubungan baik yang sudah kita bangun, keduanya bersedia datang tanpa fasilitas dari UIR. ''Waktu Gubernur Pak Arsyadjuliandi Rachman datang ke UIR menyerahkan bantuan biaya pendidikan ke mahasiswa UIR kemaren, sempat saya beritahu kalau ada guru besar dari Jerman di sini. Beliau senang, dan sempat bertitip pesan kepada saya supaya hubungan baik ini terus dijaga sebab ini asset bagi UIR. Sayangnya keinginan Pak Gubernur bertemu dengan keduanya tak kesampaian karena waktu yang sempit. Kerjasama serupa akan trus kita tingkatkan dengan universitas terkemuka lainnya di Eropa,'' tandas Syafrinaldi. (Rls/zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar