Musrenbang Kabupaten Karimun Titik Beratkan 6 Poin Penting

Konektifitas Antar Pulau dan Infrastruktur Jadi Prioritas

  • Kamis, 16 Maret 2017 - 18:40:04 WIB | Di Baca : 1228 Kali

KARIMUN, SeRiau - Bupati Karimun Aunur Rafiq menitik beratkan kepada enam poin landasan pembangunan Karimun pada Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten, dengan mengutamakan kepada konektifitas antar pulau dan pembangunan infrastruktur lainnya.


"Sekarang kan sudah dikerjakan jembatan penghubung antara Pulau Parit dan Pulau Lumut. Sementara untuk tahun ini juga kita sudah membuat DED pembangunan jembatan dari Pulau Kundur tepatnya di Kecamatan Kundur Utara ke Pulau Belat Kecamatan Belat, dengan menggunakan APBD Kabupaten Karimun," ucap Rafiq saat membuka Musrenbang Kabupaten Karimun di Hotel Aston Karimun, Kamis (16/3).


Dari perencanaan pembanguan konektifitas antar pulau, ada lima jembatan penghubung yang akan dibangun dan diharapkan agar Pemprov Kepri turut membantu dalam rencana tersebut. Apa lagi planing selanjutnya adalah konektifitas Pulau Belat ke Selat Kisar yang dilanjutkan ke Sungai Asam dengan anggaran ratusan miliar rupiah.


Pentingnya konektifitas yang direncanakan itu dengan alasan Karimun sudah mulai kekurangan lahan untuk kebutuhan investasi. Sehingga akan bergeser ke pulau-pulau terdekat. Kemudian pembangunan jembatan dalam upaya konektifitas antar pulau itu juga sebagai upaya membantu masyarakat yang rata-rata mencapai 90.000 jiwa masih menggunakan angkutan laut untuk ke pulau-pulau sektiar Kundur dan Karimun, sehingga membutuhkan pengeluaran biaya transportasi yang cukup besar.


Poin kedua kata Rafiq, adalah pembangunan sumberdaya kemaritiman, perikanan, pertanian dan UMKM untuk mendorong ekonomi kerakyatan. Sehingga sudah ada sembilan pulau yang diusulkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan satu diantaranya yakni Pulau Asam telah ada titik terang untuk segera disahkan oleh pemerintah pusat sebagai KEK. Termasuk pembangunan Coastal Area tahap dua dan pelabuhan di Tanjungpenagak, sehingga sebagai tindaklanjutnya adalah direncanakan kalau tidak meleset hari ini akan digelar MoU antar Pemkab Karimun dengan PT Pelindo.


Poin ketiga lanjut Rafiq adalah, peningkatan SDM, keempat peningkatan penataan lingkungan hidup, termasuk kebersihan lingkunganm, pengelolaan lahan pasca tambang agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Poin kelima adalah peningkatan budaya berlandaskan iman dan takwa, yang baru-baru ini juga telah diresmikan one day one ayat.


"Terakhir adalah penigkatan kapasitas aparatur pemerintahan, dalam hal ini kita memperoleh predikat B dan dalam penyerahan penghagraannya hanya ada tiga Kabupaten Kota se Indonesia yang mendapatkan penghargaan predikat sebagai daerah yang memiliki sistim akuntabilitas kinerja terbaik, salah satunya Kabupaten Karimun yang memiliki predikat penilaian B, dibawah Kota Bandung yakni A," tutupnya.(*)





Berita Terkait

Tulis Komentar