MENU TUTUP

28 Tahun Dipasung di Bekas Kandang Ayam, Kaki Kuswaji Lumpuh

Senin, 17 April 2017 | 11:11:50 WIB | Di Baca : 908 Kali
28 Tahun Dipasung di Bekas Kandang Ayam, Kaki Kuswaji Lumpuh
Mojokerto,SeRiau-Kemampuan ekonomi keluarga yang terbatas membuat Kuswaji (48), warga Dusun/Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di pemasungan.  Sekitar 28 tahun dibelenggu dengan kayu di bekas kandang ayam milik keluarganya, kedua kaki pria ini lumpuh dan mengecil. Seperti kebanyakan tempat pemasungan, kondisi tempat tinggal Kuswaji tak kalah memprihatinkan.  Anak bungsu dari lima bersaudara pasangan almarhum Wagimin dan Saini ini ditempatkan di bekas kandang ayam. Bangunan dari bambu 5x5 meter itu terletak di kebun belakang rumah warisan orang tuanya di Dusun Mlaten. Dinding dari bambu berlubang di sana-sini, begitu pula atap dari genteng. Bau tak sedap menyeruak saat detikcom memasuki bangunan tersebut. Hanya berbalut kain sarung, Kuswaji berbaring di atas tempat tidur dari bambu. Sesekali dia tertawa sendiri dan berbicara tak jelas. Tubuhnya kurus, tak terawat. Uban di rambutnya menandakan usianya tak lagi muda. Sementara kedua kakinya terbelenggu pada kayu besar di atas tempat tidur tanpa alas itu. Kaki pria ini lumpuh dan mengecil di bagian pangkal betis akibat terlalu lama dipasung. Dari empat kakak kandungnya, hanya Ngatubi (65) yang masih hidup dan setia merawat Kuswaji. Meski dia tinggal di Desa Randugenengan, Kecamatan Dlanggu, kakak ke tiga Kuswaji ini rutin mengirim makanan dua hari sekali untuk adiknya. Satu minggu sekali, dia harus meluangkan waktu untuk memandikan Kuswaji. Sementara rumah warisan orang tuanya dikontrakkan ke orang lain. "Adik saya dipasung sejak usianya 20 tahun, sekarang usianya sudah 48 tahun," kata pria yang akrab disapa Tubi itu kepada detikcom, Senin (17/4/2017). Tubi menjelaskan, adiknya mengidap gangguan jiwa sejak usia 18 tahun. Tanpa sebab yang jelas, saat itu Kuswaji mendadak kerap menyendiri dan berbicara sendiri. Semakin lama, tingkah adiknya itu mulai meresahkan warga sekitar. Kuswaji kerap keluyuran di lingkungan sekitar dan mengamuk. "Kalau mengamuk merusak rumah sendiri, pintu dipukuli sampai rusak, kacanya pecah semua. Tetangga jadi khawatir, makanya saya pasung. Supaya saya juga tenang," ungkap kakek tiga cucu ini. Menurut Tubi, gangguan jiwa yang dialami Kuswaji lebih karena faktor keturunan. Mendiang ayah dan saudara kandungnya yang lain mengalami hal yang sama. "Hanya saya dan almarhum kakak saya, Tarli yang normal. Kakak ke dua saya, Tarsi, adik saya Supriyadi dan Kuswaji ini mengalami gangguan jiwa. Tarsi menghilang sejak 50 tahun lalu, kalau Supriyadi sudah meninggal," jelasnya. Selain meresahkan warga sekitar, tambah Tubi, terbatasnya kemampuan ekonomi membuat dirinya tak mampu membawa berobat ke rumah sakit jiwa (RSJ). Dia mengaku tiga kali mengobatkan adiknya itu ke RSJ Lawang, Malang. Namun, gangguan jiwa yang dialami Kuswaji tak kunjung sembuh. "Saya sudah payah, sekarang saya kesulitan biaya. Saya setuju saja kalau dibawa ke rumah sakit jiwa asal ditanggung pemerintah biayanya. Setelah sembuh diberi pekerjaan," tegasnya. Sekitar pukul 15.00 Wib, petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto menjemput Kuswaji dari tempat pemasungan. Setelah dimandikan oleh kakaknya, pria bertubuh kurus itu dievakuasi petugas menggunakan tandu ke mobil ambulance. "Pasien kami bawa ke rumah sakit jiwa Lawang untuk diobati sampai sembuh supaya bisa kembali ke masyarakat," kata Kabid Rehabilitasi Sosial Dinsos Mojokerto, Liyanto. Sejak awal 2017, tambah Liyanto, pihaknya telah membebaskan 19 pasien gangguan jiwa dari pemasungan. Belasan pasien itu tersebar di Kecamatan Ngoro, Trawas, Pacet, Dlanggu, Sooko, dan Puri. "Hasil pendataan kami, saat ini masih ada tiga pasien yang pasung. Dua orang di Sooko, satunya di Dlanggu. Secepatnya akan kami evakuasi," tandasnya. (Sumber : Detiknews.com)


Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Serius Maju Pilkada Rohil, Zakifri S.Hi Kembalikan Berkas Pendaftaran ke Partai Demokrat

2

Di Gadang Gadang Bakal Maju di Pilwako Pekanbaru , Agung Nugroho dan Ade Hartati Ambil Fomulir ke PAN Kota Pekanbaru

3

Ambil Formulir Di PAN, Ade Hartati di Daftarkan Srikandi

4

Usai Hadiri Undangan DPP PKB, Ade Hartati: Untuk Warga Pekanbaru Jadi Walikota Ataupun Wakil Walikota Kita Siap!

5

TAF Daftarkan Agung Ke PDIP