Pekanbaru.SeRiau
Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menggelar Pelatihan Quality Assurance and Quality Control (QAQC), Selasa (7/2) di Kampus 2 Umri jalan Tuanku Tambusai. Pelatihan yang ditaja Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam dan Kesehatan ini sebagai salah satu cara agar mahasiswanya memiliki kompetensi yang sesuai dunia kerja.
Wakil Dekan I FMIPA dan Kesehatan Umri, Prasetya MSi mengatakan pelatihan ini berkaitan dengan kemampuan dalam menjamin keterukuran hasil uji laboratorium. Ada 45 mahasiswa dan lima dosen yang ikut pelatihan tersebut. Pelatihan ini menerapkan jaminan mutu dalam pengujian laboratorium. Dengan demikian, kedepan mahasiswa bisa menjamin bahwa apa yang ia ukur di laboratorium itu memang akurat. Dalam penyusunan Kurikulum Perguruan Tinggi Berbasis KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) Umri melihat masih ada yang kurang dari pengajaran di kampus. Hasilnya, lulusan sarjana banyak yang tak terpakai di dunia industri. Hal itu yang mendorong mereka membuat program yang menyokong kebutuhan mahasiswa saat masuk ke dunia industri. Dengan program ini, peserta bisa jaminan keabsahan data yang mereka berikan. Karena dalam meneliti, mereka sudah mengerti apa saja yang mereka lakukan," kata Prasetya, Selasa (7/2)
Dunia industri, tambahnya, sudah ada yang sudah menerapkan ISO 17025 tetang pengujian dan kalibrasi. Ada beberapa indikator jaminan mutu. Yaitu manajemen 15 poin. Seperti organisasi, audit internal, kaji ulang manajemen, pengendalian bahan dan lain-lain. Di samping itu ada juga aspek teknik yang terdiri dari 10 poin. Seperti akomodasi lingkungan laboratorium, kompetensi personil, validasi dan ketertelusuran pengukuran dan lain-lain." Nanti dari tiap poin ada turunannya," ujarnya
Dia juga menjelaskan, pembicara dalam pelatihan ini adalah dosen Umri. Selain dirinya yang membawa materi pengenalan QAQC, ada juga Ade Priyanto dan Wahyuningsih dari Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) yang membahas tentang SR 02 dan SR 03 terkait jaminan mutu untuk reagen dan kalibrasi. Disamping itu, ada juga Manajer Teknis Laboratorium Pusat Pengendalian Pembangunan (P3) Eco Region Sumatera, Hidayat Tuddin. Materinya terkait penerapan QAQC di laboratorium. Setelah teori, pelatihan yang disokong PT Chevron Pacific Indonesia ini juga menggelar praktik. Di antaranya bagaimana penggunaan termometer, kalibrasi oven, timbangan dan alat-alat insitu.(zal)
