16 Ekor Sapi Peternak di Pekanbaru Mati, Azwendi : Dinas Peternak Dinilai Lalai
Pekanbaru,Seriau.com
Virus Jembrana yang saat ini menyerang sapi-sapi di Pekanbaru hingga mengakibatkan belasan sapi mati, dituding DPRD setempat karena sistem pengendalian dan pemantauan yang tidak jalan dari dinas terkait. "Ini akibat lalainya dinas terkait dalam memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada para peternak, pentingnya menjaga kesehatan hewan yang diternak. Tidak mungkin ini terjadi tanpa ada penyebab," ujar Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru, Tengku Azwendi, Rabu (1/2/2017).
Politisi Demokrat ini juga meminta Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Pekanbaru segera mengidentifikasi penyebab datangnya virus sapi tersebut di wilayah kota Pekanbaru, untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. "Ini harus segera dicari penyebabnya, dan sesegera mungkin diantisipasi agar tidak meluas. Kita tidak mau serangan penyakit tersebut membuat kecemasan di tengah masyarakat," tuturnya.
Bahkan, Azwendi menganjurkan pemerintah Pekanbaru membuat tim khusus guna memutuskan mata rantai penyebaran penyakit yang mematikan sapi-sapi tersebut. Karena kematian sapi yang terjadi cukup banyak. "Makanya saya katakan tadi, ini tidak main-main harus diidentifikasi. Apakah penyebabnya karena virus, bakteri, ataukah ada penyebab lain. Peternak dan masyarakat harus segera tahu penyebab kematian sapi-sapi ini," tuturnya. Sebelumnya, sebanyak 16 ekor sapi milik peternak di kota Pekanbaru mati mendadak, diduga akibat terserang penyakit yang diakibatkan virus Jembrana.
Kadistanak Pekanbaru El Sabrina menyebut, saat ini pihaknya terus menggelar pembersihan dan sterilisasi kandang dan melakukan penyuluhan. Selain itu, sambung El, pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengantisipasi penularan. "Untuk antisipasi kami melakukan pemantauan dan penyuluhan ke peternak bagaimana budidaya sapi yang baik dan menghindari dari berbagai macam penyakit," katanya.(Can)