Angkat Kisah Disabilitas, Film Pendek Naufal Raih Juara 3 Nasional PPDI
SeRiau,- Naufal Rifqi Widaad siswa SMAN 8 Pekanbaru berhasil menyabet juara III nasional dalam Kompetisi Film Pendek Indonesia Inklusif yang diselenggarakan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI). Penyerahan penghargaan pemenang film pendek terbaik dilakukan, Jumat (19/12) di Jakarta.
Naufal dan tim berhasil menyisihkan 42 film pendek dari seluruh Indonesia. Film pendek yang berjudul "Mata Hati" yang dibuat Naufal mengisahkan tentang seorang penyandang disabilitas. Film disabilitas ini diproduksi guna menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap kaum disabilitas. Disabilitas mampu bergerak, berkarya bahkan tumbuh jauh lebih pesat dibanding manusia normal pada umumnya. Disabilitas tidak boleh lagi dipandang sebelah mata. Derajat dan martabat disabilitas harus disamaratakan dengan manusia normal lainnya." Ya, ini tema yang saya pilih dari 3 tema ditetapkan oleh panitia. Alhamdulillah, saya dan tim berhasil meraih juara 3. Sedangkan juara pertama diraih DKI Jakarta dan juara kedua diraih Sulawesi Selatan," kata Naufal melalui teleponnya, Jumat (20/12) siang
Film Pendek 'Mata Hati' berdurasi 5 menit ini, kata Naufal, mengisahkan seorang perempuan bernama Suna yang tunanetra sejak mengalami kecelakaan hingga merenggut kedua matanya. Setelah kedua orang tuanya meninggal, ia menjadi tanggung jawab si Kakak yang bernama Risa. Risa memproteksi dan mengurus segala keperluan Suna. Tetapi, dihati Suna, dirinya ingin melakukan semuanya sendiri seperti manusia normal. Suna sadar walaupun di dalam kekurangannya, Suna mampu bertindak layaknya manusia pada umumnya. Hingga akhirnya si Kakak, yakin melepaskan adiknya seorang diri di Indonesia dan Risa mengejar mimpinya di Amerika.
" Kisah ini rupanya mampu menyentuh hati dan mengispirasi para juri hingga akhirnya meraih juara 3 dan prestasi ini saya persembahkan untuk sekolah," kata Naufal saat ini duduk dikelas 12 IPA 2.
Sementara itu, Pembina Ekskul KIR dan Sastra SMAN 8, Dina Aulia bersyukur siswa binaanya mampu meraih juara 3 nasional. Dalam pembuatan film pendek, kata Dina, membutuhkan waktu dua minggu mulai dari syuting dan pengeditan video. Pengambilan objek ada di sekolah dan diluar sekolah. Sebelum meraih juara 3 Film Pendek Indonesia Inklusif, Naufal juga berhasil meraih juara 2 nasional pada FLS2N di Yogyakarta akhir Desember 2018 lalu dan juara pertama pada FLS2N Tingkat Provinsi Riau." Saya selaku pembina ekskul bangga dengan capaian Naufal dan tim merebut juara 3 nasional Film Pendek Indonesia Inklusif," kata dara manis yang sehari hari mengajar Bahasa Indonesia ini.
Sekedar diketahui, Kompetisi Film Pendek Indonesia Inklusif merupakan salah satu cara PPDI untuk mempromosikan satu dokumen ASEAN yang dinamakan ASEAN Enabling Masterplan 2025: Mainstreaming the Rights of Persons with Disabilities. Kompetisi ini dapat terselenggara berkat kerjasama PPDI dengan Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu RI), Yayasan Eagle Institut Indonesia, Akademi Televisi Indonesia (ATVI), dan Metro TV serta didukung oleh International Foundation for Electoral Systems (IFES) melalui program A General Election Network for Disability Access (AGENDA). (zal)