Pekanbaru, SeRiau - Perkembangan berpolitik di Provinsi Riau telah menunjukkan atau mengalami kemajuan beberapa langkah ke depan. Dimana tidak ada lagi diskriminasi terhadap seseorang apalagi sampai membedakan jenis kelamin perempuan atau laki-laki. Semuanya punya peluang sama, sehingga 'telah membuat ibu Kartini tersenyum' karena apa yang dicita-citakan sudah terwujud.
Septina Primawati Rusli, yang baru saja dilantik sebagai Ketua DPRD Riau untuk sisa jabatan 2014-2019 merasakan betul majunya perpolitikan yang terjadi di provinsi Riau saat ini. Terutama selaku kaum perempuan, dirinya dipercaya menduduki tahta jadi orang nomor satu di Lembaga Terhormat tersebut dan ini pun merupakan untuk pertama kali terjadi di tanah Melayu ini.
"Saya secara pribadi merasakan bahwa perkembangan politik di Provinsi Riau saatini sudah beranjak pada sejarah baru dimana diberikanya kepercayaan pada kaum perempuan untuk memimpin lembaga terhormat. Sebuah kedewasaan politik telah menuntun diberikannya peluang yang sama pada perempuan untuk memainkan kiprahnya di ruang politik",jelasnya.
Menurut istri Rusli Zainal yang merupakan mantan Guberur Riau ini lagi, apa yang dialaminya ini menggambarkan kemajuan sebuah demokrasi lokal ke arah yang lebih baik. Dimana sebelumya hanya menempatkan perempuan itu dalam wilayah domestik belaka.
"Saya menganggap, Provinsi Riau sudah berada beberapa langkah ke depan dalam langkah kemajuan berdemokrasi yang sehat. Tidak ada lagi batasan bagi perempuan bekiprah di bidang pilitik atau publik", jelasya lagi menambahkan.
Dihapkannya juga, untuk ke depannya demokrasi lokal secara bertahab namun pasti dapat mendorong pemerintahan yang semakin terbuka.
"Dengan proses demokrasi yang terus berkembang, membuat daya kritis masyarakat semakin meningkat. Partisipasi masyarakat ini harus jadi modal bagi Pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan", sebutnya sembari megatakan masyarkat kritis harus terus diwujudkan namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai demokratis.
Sementara itu, Ade Hartati Rahmad yang sebelumnya juga sempat digadang-gadangkan sebagai salah satu bakal calon yang akan maju di Pilkada Kota Pekanbaru, juga tidak menapik kalau politik Riau sudah semakin maju. Tidak ada lagi pengkotak-kotakkan seseorang apalagi membedakankan perempuan dan laki-laki. Semua diperlakukan sama tergantung kesempatan, peluang yang ada.
"Perempuan dalam berpolitik sah-sah saja. Di Riau sudah nampak hal itu kearah yang lebih baik dan terbuka lebar dengan sudah banyak yang muncul terutama di Legislatif baik yang duduk di Pusat maupun di Kabupaten/Kota dan di tingkat Provinsi Riau", jelas Politisi PAN dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota Pekanbaru ini yang untuk di DPRD Riau sudah ada 18 orang perwakilan kaum perempuan.
Lebih jauh disampaikan juga oleh Anggota DPRD Riau yang duduk di Komisi E ini, hanya saja dalam berpolitik ada aturan main atau norma-norma yang mesti dipatuhi. Terutama terhadap keputusan Partai masing-masing yaitu ditangan DPP (Dewan Pimpinan Pusat), semua harus mematuhi da tunduk terhadap apa yang diputuskan.
"Dalam politik hanya lihat Kualitas, Integritas sesorang. Semua peluang sama baik perempuan atau laki-laki", tambahnya. (Imt)
