Harimau yang Masuk Kampung di Riau Diperkirakan Berusia 4 Tahun

  • Rabu, 24 Mei 2017 - 08:32:22 WIB | Di Baca : 912 Kali
Jakarta, SeRiau-  Harimau yang masuk perkampungan di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau diperkirakan usia remaja. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau segera mencari solusi untuk mengevakuasinya. "Kalau dilihat dari foto harimau yang kita dapat dari pihak kepolisian, diperkirakan harimau itu remaja. Ya usianya sekitar empat tahunan," kata Kabid I BBKSDA Riau, Hutomo dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (24/5/2017). Hutomo menjelaskan, harimau ini berkeliaran di Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil. Warga setempat mengklaim harimau sudah sepekan berada di sana. "Bisa jadi harimau ini berpisah dari keluarganya. Karena biasanya harimau remaja memang mencoba untuk berpisah, tapi biasanya nanti menyatu lagi dengan keluarganya. Apa lagi jika jenisnya jantan, biasa mencoba untuk mencari makan sendiri, begitupun kebiasaanya juga akan kembali bersama kelompoknya," kata Hutomo. Beberapa kemungkinan bisa terjadi sehingga harimau ini terpisah dari kelompoknya. Menurut Hutomo, bisa saja harimau tersebut terpisah, namun untuk kembali lagi ke kelompoknya kondisi jelajahnya sudah tersekat-sekat. "Misalkan saja harimau ini memisahkan diri, terus ingin kembali lagi. Nah saat akan kembali ke kelompoknya kondisinya sudah tersekat-sekat. Mau kembali tapi wilayah jelajahnya sudah ada warga yang melintas, atau lokasinya sudah jadi perkebunan. Semua kemungkinan itu bisa terjadi," katanya. Masih menurut Hutomo, kehadiran harimau di kampung tersebut sebenarnya bukan untuk mengusik warga. Tapi wilayah itu juga bagian dari wilayah jelajah harimau. Ini karena desa tersebut juga tidak terlalu jauh dari kawasan hutan Swaka Margasatwa (SM) Kerumutan. Paling maksimal jaraknya sekitar 15 Km dari lokasi harimau saat ini ke kawasan SM Kerumutan. "Kita memang belum bisa memastikan dari mana harimau ini datangnya. Namun perkiraan kita, bisa jadi harimau itu dari SM Karubutan, karena wilayah desa itu juga wilayah jelajah harimau," kata Hutomo. Apakah harimau ini keluar dari habitatnya karena minimnya makanan? Menurut Hutomo, kawasan SM Kerumutan diperkirakan masih mencukupi untuk mangsa harimau. "Kalau kita lihat, kondisi alam di SM Kerumutan masih bisa harimau mencari makannya di sana. Hanya saja memang, kawasan desa tersebut bagian dari wilayah jelazahnya. Sebelum menuju ke desa, ada juga kawasan hutan tanaman industri (HTI) yang harus dilaluinya," kata Hutomo. (Sumber : Detiknews.com)





Berita Terkait