Mitos atau Fakta?Benarkah Makan Kolang-kaling Saja Bisa Atasi Saraf Terjepit?

  • Selasa, 23 Mei 2017 - 09:31:14 WIB | Di Baca : 1419 Kali
Jakarta, SeRiau- Beredar kembali sebuah pesan berantai di media sosial terkait isu kesehatan. Kali ini disebutkan bahwa saraf terjepit tak perlu pengobatan dokter, tapi cukup dengan mengonsumsi kolang-kaling. Dalam pesan berantai yang beredar tersebut, dikatakan bahwa kolang-kaling memiliki kandungan gelatin yang bisa diolah tubuh untuk menyintesis kolagen. Kolang-kaling juga dikatakan mengandung albumin yang merupakan protein plasma tubuh.  Asupan ini pun mengandung serat untuk membantu pencernaan bekerjasama dengan gelatin serta mineral kalium, kalsium, fosfor serta besi yang dikandungnya. 'Wow, luar biasa Allah yang telah membuat buah ajaib kolang-kaling. Seharusnya saya operasi serta menghabiskan banyak uang. Dokter bilang penyakit saya adalah HNP atau saraf kejepit.  Teman-temanku ini artikel bagus untuk tulang tua kita. Selamat mencoba, kolang-kaling, khususnya untuk orang tua yg telah berusia di atas 50 tahun, yang terkadang menjumpai masalah pada tulang; lutut tidak dapat ditekuk; sakit lutut jika berdiri atau jalan.' Menanggapi informasi ini, dr Andri Primadhi, SpOT dari Divisi Foot and Ankle Departemen Ortopedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran menyebutkan bahwa kolang-kaling tidak dapat digunakan untuk pengobatan. "Kolang-kaling telah diteliti memiliki kandungan zat yang berguna sebagai antioksidan dan anti-aging. Sebagai suplemen makanan dapat saja bermanfaat untuk kesehatan tulang dan sendi, namun untuk dapat digunakan sebagai pengobatan, masih memerlukan penelitian antara lain terkait pengujian terhadap manusia dan dosis yang diberikan," tutur dr Andri kepada detikHealth. Menurut dr Andri, saat ini memang sedang tren menyebarkan broadcast message di media sosial, termasuk mengenai isu kesehatan. Banyak testimonial pengguna makanan tertentu yang mengklaim dapat menyembuhkan banyak penyakit. Ia berpesan supaya masyarakat tidak begitu saja menerima karena banyak dari info-info tersebut yang juga tidak benar dan tanpa dasar. "Pada akhirnya yang seperti ini bisa membahayakan, karena kadang ada embel-embel 'tidak perlu lagi ke dokter'," imbuh dr Andri. Suatu keluhan dapat disebabkan oleh beberapa kemungkinan penyebab penyakit, sehingga sebaiknya keluhan yang ada diperiksakan ke dokter. Dengan begitu, bisa dilakukan pemeriksaan dan diagnosis yang lebih tepat. Sehingga pasien juga akan mendapatkan pengobatan yang benar. "Jangan hanya mengobati sendiri karena sebagian penyakit bisa fatal apabila terlambat ditangani," pesannya.( Sumber : Detiknews.com)





Berita Terkait