Seriau,- Sebanyak 87 lulusan Program Profesi Guru (PPG) Prajabatan FKIP UNRI gelombang 2 tahun 2023 kembali di kukuhkan. Pengukuhan langsung dilakukan  oleh Dekan FKIP Universitas Riau Prof Jimmi Copriady MSi, Selasa (3/12) di Hotel Aryaduta Pekanbaru.

Koordinator PPG FKIP Unri Dr Elfis Suanto MSi mengatakan pengukuhan 87 calon guru ini terdiri dari 4 prpgram studi yakni Matematika, PGSD, Penjas dan Bahasa Indonesia. Para lulusan  yang diyudisium ini akan menjadi guru sesuai dengan penempatan mereka masing masing.

Mereka merupakan tamatan sarjana baik serjana pendidikan maupun non-kependidikan yang sepenuh hati mau mengabdi menjadi guru. Lulusan PPG prajabatan ini, kata Elfis, pada prinsipnya untuk mengisi kekosongan guru yang pensiun dan calon ASN P3K.

Sesuai dengan UU Guru dan Dosen No 14 tahun 2005 bahwa guru merupakan jabatan profesi seperti halnya dokter. Maka untuk dapat menjadi guru harus menempuh pendidikan profesi terlebih dahulu selama satu tahun setara dengan dua semester.

" Saya ucapkan selamat berbahagia kepada semua lulusan PPG prajabatan gelombang 2 tahun 2023 yang berhasil lulus dengan baik dan yang pada hari ini dikukuhkan," kata Elfis, Selasa (3/12) di Aryaduta Pekanbaru

Sementara Dekan FKIP UNRI Prof Jimmi Copriady MSi mengatakan lulusan PPG Prajabatan FKIP Unri ini merupakan calon guru yang akan menjadi guru profesional. Dengan ilmu yang di peroleh, mereka bisa mentranferkan ilmu kepada peserta didik dan memberikan penanaman karakter kepada peserta didik yanb baik.

Jangan sampai guru mentranfer ilmunya saja tapi juga harus memberikan penanaman karakter yang baik kepada peserta didik.

" Saya harap apa yang diperoleh selama mengikuti pendidikan, dapat diterapkan ketika mengajar disekolah masing-masing nantinya. Taruhan guru profesional itu adalah masa depan bangsa dan tetap menjaga nama besar alumni PPG FKIP Unri," kata Jimmi

FKIP Unri, kata Jimmi, saat ini sudah memiliki 10 prodi terakreditasi unggul. Lulusan boleh marasa bangga bahwa kita diluluskan dari prodi yang terakreditasi unggul

Dirinya juga mengingatkan, sesuai dengan kemajuan zaman, pemanfaatan teknologi informasi pembelajaran harus dikuasai para guru, dan itu sudah diberikan saat mengikuti PPG. Jangan sampai siswa lebih pintar dari guru. Oleh karena itu guru harus menguasai teknologi," kata Jimmi. (zal)