Seriau,- Baru pertama kalinya Dinas Pendidikan Provinsi Riau memberikan peran kepada pengawas sekolah untuk mengawali pegelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah Pusat (BOSP) dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA).

Hal ini dilakukan agar pengawas sekolah punya peran dan bisa ikut serta mulai dari perencanaan hingga pengawasan dana BOS.

" Saya tegaskan pengawas sekolah punya peran dalam mengelola dana BOS. Selama ini, pengawas sekolah tidak diberi peran. Karena kewenangan menyusun RAKS, ranahnya kepala sekolah dan komite. Peran ini akan dibahas dalam kegiatan Bimtek Peran Pengawas Sekolah Dalam Mengelola Dana BOSP dan BOSDA," kata Kabid SMK Disdik Riau Dr Arden Simeru mewakili Kadisdik Riau saat membuka kegaitan tersebut, Rabu (5/6) malam di Hotel Furaya Pekanbaru.

Arden yang juga Sekretaris Tim BOS Disdik Riau menegaskan kepada kepala sekolah agar mempergunakan dana BOSP dan BOSDA tepat guna dan tepat sasaran. Jangan sampai disalah gunakan. Pengunaan dana BOS tidak hanya diawasi oleh instansi Pemrintah Provinsi Riau sepeti Inspektorat tapi juga dari BPK

" Setiap rupiah yang dikeluarkan oleh negara harus dipertanggung jawabkan. Oleh sebab itu, BOSP dan BOSDA harus tepat guna dan tepat sasaran. Semua dalam penyusunan RAKS harus berbasis data. Jangan data diabaikan" ujar Arden

Sementara itu ketua panitia kegiatan Firman menyampaikan peran aktif pengawas sekolah dalam mengelola dana BOSP dan BOSDA ini bertujuan agar pengelolaan dana BOSP dan BOSDA tepat sasaran dan tidak disalah gunakan. Dana BOSP dan BOSDA harus digunakan berdasarkan RAKS yang disusun oleh sekolah.  Jangan habiskan untuk kegiatan yang diluar dari RAKS

Informasi maupun data dalam banyak hal yang berhubungan dengan pelaksana pendidikan disekolah akan lebih terjamin validitas bila diperoleh dari pengawas

" Pengawas sekolah itu tahu langsung dengan kondisi sekolah mulai dari kepala sekolah dan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Karena sekolah menjadi binaannya," kata Firman.

Bimtek Peran Pengawas Sekolah Dalam Pengelolaan Dana BOSP dan BOSDA ini, kata Firman, diikuti 88 peserta mulai dari pengawas SMA/ SMK dan SLB se Provinsi Riau. Kegiatan hingga 7 Juni ini akan menghadirkan nara sumber baik dari internal Disdik Riau dan diluar Disdik Riau. (zal)