Seriau,- Fakultas MIPA dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar pertemuan dengan pihak Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) di Kuala Lumpur Malaysia, Selasa (5/3/2024).

Adapun rombongan dalam kegiatan yang di support melalui program Kemitraan Perguruan Tinggi antara UMRI dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) tersebut terdiri dari Wakil Rektor III DR. Jufrizal Syahri.MSi, Dekan Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI Prasetya MSi

Hadir juga Wakil Dekan Delovita Ginting MSi, dan para dosen yakni Sri Hilma Siregar MSc, Rahmawagi Hilma SSi MSi, Hasmalina Nasution MSi, Rahmadini Syfri BSc MSc, Nurlaili Nasution MSi, dan tiga orang Mahasiswa Yuni Sholeha, Anggi Putri Rahayu, dan Deviella David.

Pertemuan juga dihadiri Kepala Kantor Humas, Keprotokolan dan Hukum UMRI, Anwar Siregar. Mereka disambut oleh Chief Editor Journal of Polymer Science and Technology, Prof Dr Rusli Daik dan sejumlah pejabat di lingkungan Fakulti Sains dan Teknologi UKM.

Prof Rusli Daik ketika menyambut rombongan menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan bentuk lanjutan dari surat dari Fakultas MIPA dan Kesehatan UMRI.

Pertemuan ini, diharapkan lahir kolaborasi antarkedua pihak. Kemudian, terjadinya pertukaran mahasiswa, program sharing ilmu melalui workshop dan seminar. Termasuk kerjasama publikasi Kimia di dunia industri.

Dekan FMIPA dan Kesehatan UMRI, Prasetya menyampaikan pesan rektor UMRI untuk menggagas kolaborasikan berbagai hal yang bisa dilakukan dengan UKM. Ada beberapa hak yang berpotensi dikolaborasikan. Terkait riset diusulkan matching fund, kolaborasi penelitian, kolaborasi riset dan publikasi dan kolaborasi publikasi.

Kemudian, usulan program lainnya yaitu pertukaran pelajar atau mobility student. Dimana, ada kesempatan mahasiswa UMRI untuk berkuliah satu semester di UKM. Berikut pula sebaliknya.

Dia menyampaikan Kemendikbud ada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Dimana, mahasiswa diberi kesempatan berkuliah di luar mata kuliahnya. Prasetya berharap, dengan adanya program kementerian ini, kolaborasi UMRI dengan UKM bisa terwujud. (zal/rls)