Seriau,- Kasus pengeroyokan siswa yang terjadi SMAN 1 Gunung Toar, Kabupaten Kuansing diselesaikan secara kekeluargaan oleh kedua belah pihak keluarga. Penyelesaian kasus ini di inisiator oleh Disdik Riau bersama pihak kepolisian.

Kasus pengeroyokan yang sempat viral di medis sosial ini langsung  direspon cepat oleh Dinas Pendidikan Provinsi Riau dengan menurunkan tim ke sekolah. Tim langsung dipimpin oleh Kabid SMA Disdik Riau Pahmijan.MPd.

" Ya, saya bersama Kepala SMAN 1 Gunung Toar, pengawas sekolah, komite sekolah, ketua MKKS SMAN Kuansing dan Ketua PGRI Kuansing dan pihak kepolisian langsung mengelar pertemuan membahas penyelesaian kasus pengeroyokan. Alhamdulilah kasus ini diselesaikan secara kekekuargaan," kata Pahmijan, Jumat (23/9) usai gelar pertemuan

Pahmijan juga mengatakan meskipun pihak korban telah melaporkan ke kepolisian, namun pihak kepolisian tetap menganjurkan untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Pahmjian dan tim Disdik Riau juga sempat melihat korban pengeroyokan dan sempat menanyakan hasilnya  tidak terlalu membahayakan.

" Kita langsung cek kondisi korban pengeroyokan di Klinik Medika Lubuk Jambi, Kuansing. Kita juga memberi semangat kepada korban," ujar Ketua Satgas Pantas Provinsi Riau ini

Sangsi yang akan diberikan kepada siswa meskipun diselesaikan secara kekeluargaan, kata Pahmijan,  keputusannya tetap berada di pihak sekolah." Kalau untuk sangsi siswa, itu tergantung pihak sekolah. Karena bagaimana sangsi bagi siswa yang melanggar peraturan sekolah tetap ada sangsi dari sekolah," kata Pahmijan.

Sementara Kepala SMAN 1 Gunung Toar, Rohandi SPd MM mengatakan kronologis kejadian aksi pengeroyokan siswa di sekolah yang dipimpinnya. Kejadian itu saat kami ada acara penyampaian visi misi calon ketua OSIS yang dilaksanakan di halaman sekolah setelah salat Zuhur."  Namun karena saat itu panas, maka kita cari tempat yang teduh di sekitar sekolah, dan kami bersama guru-guru menyaksikan penyampaian visi misi calon ketua OSIS SMAN 1 Gunung Toar di teras kantor," katanya.
(zal)