H Zaini Kunin dan Hj Roniah Orangtua Yang Disiplin dan Si Penjual Es

  • Jumat, 02 September 2022 - 22:15:25 WIB | Di Baca : 1712 Kali

 

Seriau,- Orang tua merupakan wakil Allah yang ada di muka bumi untuk anaknya dalam mengarungi bahtera dunia semenjak lahir. Orang tua juga merupakan pandangan pertama anak ketika terbebas dari alam rahim menuju alam dunia. Itulah yang saya rasakan terhadap sosok
ayahanda Zaini Kunin.

Terlalu banyak pengalaman dari apa yang saya lihat, saya rasakan, saya dengar sepanjang hidup saya dengan beliau. Beberapa diantaranya ketika beliau dihadiahkan tanah di wilayah Marpoyan yang saat ini menjadi kompleks Universitas Islam Riau. Kebanggaan dan kebahagiaan begitu saya rasakan ketika melihat keseharian beliau pasca diberikannya tanah tersebut dan dijadikannya sebuah amalan jariyah beliau untuk mempertahankan dan mengembangkan islam melalui segi Pendidikan di wilayah propinsi Riau.

Hal ini juga dilakukannya sebagai lanjutan dari pengabdian beliau setelah purna tugas sebagai Kepala Jawatan Departemen Agama. Pengorbanan beliau juga dapat dikatakan tidak tanggung tanggung. Suatu ketika, Menteri Agama kala itu, Bapak Alamsyah ingin sekali memberikan gelar doctor kepada beliau sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian beliau di departemen agama, namun beliau
memilih untuk menolak gelar tersebut dan memilih untuk berkiprah di Universitas Islam Riau.

Selain itu, harta benda beliau yang selama ini beliau dapatkan selama bekerja pun secara keseluruhan, tidak ada yang beliau sisakan hanya untuk pembangunan Universitas Islam Riau dan operasionalnya. Saya sebagai anaknya yang saat itu sedang kuliah di Yarsi, Jakarta pun harus
merelakan Pendidikan saya dan melanjutkan di Universitas Islam Riau karena baginya UIR adalah
prioritas beliau.

Pada lingkungan Universitas Islam Riau inilah saya merasakan kepribadian beliau dalam menegakkan hukum islam dalam ranah Pendidikan. Setiap sore, pukul 18.00 WIB atau ketika azan maghrib berkumandang, kami sekeluarga diharuskan telah sampai di rumah dan bersiap untuk melaksanakan sholat maghrib berjamaah

Selain itu, keteguhan beliau dalam penegakan islam juga tampak ketika dalam proses Pendidikan di Universitas Islam Riau, ayahanda senantiasa keras dan tegas dalam pemisahan antara pria dan wanita sebagai kepatuhan dalam mahram agama ini. Beliau juga dalam keseharian bekerja di Yayasan juga selalu memprioritaskan sholat berjamaah dan beliau lakukan secara berkeliling di seluruh wilayah Universitas Islam Riau. Takzim dan istiqomah beliau selalu terjaga
hingga beliau wafat juga ketika beliau berada di rumah Allah SWT, di masjid Munawwarah.

Perjuangan beliau sebagai seorang ayah juga dibarengi dengan kehadiran sosok ibunda, Hj Roniah yang senantiasa setia menemani beliau dalam berjuang. Sangat kental dalam pikiran kami akan kesabaran dan keikhlasan ibunda ketika perjuangan ayahanda bak gelombang air di lautan yang terus menerus mengalirkan kebaikan untuk semua orang. Keluarga kami bukanlah sebuah keluarga yang mampu. Kami sekeluarga hidup sederhana dan seluruh keadaan itupun dilalui oleh ayah dan ibunda kami dengan penuh perhatian.

Suatu ketika, dalam membantu perjuangan ayahanda, ibu Hj Roniah tidaklah malu malu berjualan es batu di rumah hanya untuk membantu keuangan rumah. Nama ayahanda yang begitu besar baik di wilayah nasional maupun internasional hingga beliau mendapat limpahan harta baik yang berasal dari hibah, pemberian maupun kerja keras beliau ternyata seluruhnya memang habis dalam berjuang di jalan Allah. Ibunda tidak pernah mengeluh ketika sering sekali dalam kehidupannya bersama ayahanda sering kekurangan bahan
makanan.

Masih ingat di kepala saya, kami pernah memakan bubur nasi karena ketersediaan beras di rumah sangat terbatas. Oleh karena itu, peran ibunda Hj. Roniah betul betul melekat di dalam keluarga untuk senantiasa membantu ayahanda berjuang sepanjang hidup dalam agama islam yang taat dan istiqomah.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwasanya perjuangan ayahanda tidaklah berasal dari harta yang diturunkan turun temurun dari keluarga, namun berasal dari keikhlasan dan keteguhan beliau dalam pengembangan agama islam, Semoga kisah beliau dapat senantiasa diingat oleh kita semua sebagai bentuk inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis : Ir. H. Abdul Kudus Zaini MT, Ms.Tr, IPM





Berita Terkait

Tulis Komentar