Kabid SMA: Aplikasi Sudah Disiapkan, PPDB SMA di Mulai 27 Juni.

  • Selasa, 31 Mei 2022 - 11:17:27 WIB | Di Baca : 1369 Kali

 

Seriau,- Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah mempersiapkan secara matang pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA tahun 2022. Salah satu persiapan yakni aplikasi yang digunakan saat PPDB SMA. Jadwal pendaftaran PPDB SMA akan dimulai pada 27 Juni sampai 1 Juli dan pengumuman lulus tanggal 6 Juli.

" Kita sudah siapkan aplikasi dan server yang digunakan PPDB. Server dipakai untuk PPDB tahun ini milik Dinas Komunikasi dan Informatika Riau," kata Kepala Bidang SMA Disdik Riau, Aristo, M Pd, Senin (30/5) di Pekanbaru

Guna menjalankan aplikasi, kata Aristo, akan dilakukan pembekalan terhadap operator sekolah melalui  Bimtek mulai tanggal 6 sampai 9 Juni. Bimtek ini bertujuan agar operator sekolah bisa mengoperasikan aplikasi tersebut. Bedanya PPDB tahun lalu dengan PPDB kali ini ada tahapan pra pendaftaran 20 -25 Juni. Ini seperti simulasi. Tujuannya untuk melihat apakah aplikasi yang di siapkan sudah memadai. Sekaligus untuk menguji kekuatan server yang dipakai Disdik nanti.

" Secara teknis memang aplikasi dan kapasitas server sudah diukur oleh tim. Tapi terkadang, jarak pendaftar juga berpengaruh pada jaringan. jadi, sebelum pendaftaran benar-benar dibuka, kita lakukan pra pendaftaran dulu supaya tahu apa saja kendalanya," kata Aristo.

Disdik Riau, kata Aristo, telah mengundang kepala SMA negeri di seluruh kabupaten/kota, Senin (30/5) dan Selasa (31/5). Dalam pertemuan itu, ada beberapa masukan dari kepala sekolah. Misalnya, terkait adanya daerah yang tak termasuk zonasi." Misalnya dalam satu daerah ada tiga RW. Tapi, jika diukur dari jarak zonasi, ternyata hanya dua RW yang masuk. Ini tentu membuat anak di daerah tertentu itu tak bisa ikut PPDB lewat jalur zonasi," terangnya.

Terkait masalah ini, ada usulan untuk melakukan pembagian kuota. Namun, hal ini justru bertentangan dengan maksud dari sistem zonasi yang semestinya mempermudah siswa bersekolah di tempat terdekat dari rumahnya. "Jadi kalau ada kuota, namanya bukan zonasi lagi," tutur Aristo. Muncul juga usulan lagi agar daerah yang tak masuk zonasi ada perwakilan siswa yang diterima. "Namun, muncul masalah lain, apa indikator untuk menentukan perwakilan itu," tambah Aristo.

Semua itu akan menjadi bahan pertimbangan Disdik. Mereka akan mencoba mencari solusi agar hak calon peserta didik ikut PPDB dapat terpenuhi. Namun, menurutnya masyarakat juga perlu ikut mencari solusi. "Misalnya dengan menempatkan anaknya di sekolah swasta. Karena jika semua mau masuk sekolah negeri, pasti tak akan muat," katanya

Berkaca pada PPDB tahun 2021 lalu, Aristo mengaku Disdik Riau tak ingin masalah serupa terjadi. Karena itu, aplikasi PPDB sudah disiapkan sejak lama. Apikasi itu dibuat oleh tim IT Disdik, tim Diskominfo dan tenaga ahli yang berlatar belakang teknologi informasi. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar