Kepala BPMP Riau: Tercatat, 213 Sekolah Penggerak di Riau, Terbanyak Siak

  • Selasa, 31 Mei 2022 - 09:52:47 WIB | Di Baca : 1617 Kali

 

Seriau,- Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Riau merilis ada 213 sekolah mulai dari Paud, SD, SMP SMA dan SLB  di 6 kabupaten/ kota di Riau sebagai Sekolah Penggerak. Dari 6 daerah tersebut, Siak merupakan daerah yang paling banyak memiliki sekolah penggerak 

Kepala BPMP Riau Dr Wisma Endrimon.MPd mengatakan dari 213 sekolah penggerak terdiri dari angkatan I sebanyak 72 sekolah dan angkatan II sebanyak 141 sekolah. Siak merupakan daerah yang paling banyak memiliki sekolah penggerak yakni 53 sekolah. Disusul Inhil dengan jumlah sekolah penggerak sebanyak 48 sekolah. Rokan Hilir jumlah sekolah penggerak 34 sekolah, Kota Dumai sebanyak 27 sekolah. 

Kemudian Kuansing sebanyak 26 sekolah penggerak dan terakhir Pelalawan dengan jumlah sekolah paling sedikit yakni 25 sekolah. Di Riau baru enam kabupaten kota yang telah menjalankan program sekolah penggerak. Sedangkan 6 daerah lagi masih tahap seleksi." Enam daerah yang sedang proses seleksi sekolah penggerak angkatan III yakni Pekanbaru, Inhu, Kampar, Bengkalis, Rohul dan Kepulauan Meranti," kata Endrimon, Senin (30/5) di Pekanbaru

Bagi sekolah yang dinyatakan sebagai sekolah penggerak, kata pria yang akrab disapa Momon ini, akan mendapat dana BOS Kinerja dari APBN. BOS Kinerja ini berbeda di setiap jenjang pendidikan. Tingkat PAUD, BOS Kinerja angkatan 1 yang diterima sebanyak Rp 30 juta dan angkatan 2 sebesar Rp 60 juta. Jenjang SD dana BOS Kinerja yang diterima sebesar Rp 45 juta untuk angkatan 1 dan angkatan 2 sebesar Rp 80 juta.

Selanjutnya jenjang SMP, dana BOS Kinerja yang diterima angkatan 1 sebesar Rp 70 juta dan angkatan 2 sebesar Rp 120 juta. Jenjang SMA, dana BOS Kinerja angkatan 1 Rp sebesar Rp 90 juta dan angkatan ke 2 sebesar Rp 155 juta dan terakhir BOS Kinerja jenjang SLB,  angkatan 1 sebesar Rp 72,5 juta dan angkatan 2 sebesar Rp 132.5 juta. 

BOS Kinerja bagi sekolah penggerak diperuntukan untuk pembelian buku teks lewat SIPLAH, pengembangan sumber daya manusia, pembelajaran dengan paradigma baru, digitalisasi sekolah dan terakhir BOS Kinerja dimanfaatkan untuk perencanaan berbasis data." Jadi ada lima manfaat BOS Kinerja bagi sekolah penggerak. Dana ini harus dimanfaat sesuai peruntukanya," kata pria asal Sumbar ini.

Sekolah yang sudah ditetapkan sebagai sekolah penggerak bisa menerapkan Kurikulum Merdeka. Hanya saja, penerapan pelaksanaanya juga tergantung kepada kesiapan sekolah. Bagi  sekolah yang melaksanakan kurikulum merdeka mandiri bisa melalui aplikasi dengan tiga kategori yakni mandiri belajar, mandiri berubah dan mandiri berbagi. Kategori Mandiri Belajar yakni menerapkan kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan. 

Selanjutnya, kategori Mandiri Berubah menerapkan kurikulum merdeka dengan menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan sekolah dan kategori Mandiri Berbagi yaitu sekolah diberikan kesempatan untuk mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar. (zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar