Repdem Kampar : Analisis Saiman Pakpahan Dangkal Soal Haji Zukri Maju Pilgubri

  • Rabu, 09 Maret 2022 - 09:45:49 WIB | Di Baca : 11222 Kali

 

SeRiau-  Ketua Dewan Pimpinan Cabang Relawan Perjuangan Demokrasi (DPC- Repdem) Kabupaten Kampar, Provinsi Riau  Aprianto, menilai kajian pengamat politik Saiman Pakpahan terkait isu majunya Haji Zukri Misran pada Pilkada untuk Gubernur Riau (Pilgubri) 2024 mendatang terlalu dangkal dan pemikirannya masih belum modern untuk seorang akademisi.

Namun di satu sisi, Anton panggilan akrab Ketua DPC Repdem Kampar ini mengucapkan rasa terima kasihnya atas kajian Saiman Pakpahan tersebut.

"Hampir di seluruh Kabupaten/Kota, PDI Perjuangan memperoleh kursi di legislatif, DPRD Provinsi kita mendapat 10 kursi, termasuk di DPR RI masing-masing Daerah Pemilihan baik Riau 1 dan 2 kita mendapatkan kursi masing-masing satu, demikian juga pada Pilkada Serentak tujuh Kabupaten/kota tahun lalu kita memenangkan 3 daerah yakni, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Meranti dan Kabupaten Rokan Hulu " ungkap Anton, kepada wartawan, Rabu, 9 Maret, 2022, di Pekanbaru.

Artinya kata Anton, apa yang disampaikan Haji Syafaruddin Poti, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Provinsi soal kans Haji Zukri Misran, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Riau untuk bertarung pada Pilkada 2024 mendatang itu punya analisis berdasarkan data.

Jika pun Saiman mengatakan bahwa sosok Haji Zukri Misran tidak memiliki prestasi menurut Anton juga itu terlalu kasar dan mengingkari kenyataannya yang ada. Haji Zukri Misran tegas Anton, sudah berpengalaman sebagai wakil rakyat di legislatif di DPRD Provinsi Riau tiga periode. Bahkan ungkap Anton Haji Zukri Misran adalah wakil rakyat yang selalu dipercaya oleh konstituennya dengan perolehan suara terbanyak.

Tidak cukup sampai disana, Haji Zukri Misran dipercaya oleh masyarakat Kabupaten Pelalawan untuk memimpin daerah tersebut pada Pilkada tahun lalu. "Bang Haji Zukri Misran bahkan dipercaya seluruh struktur partai dan DPP Partai memimpin PDI Perjuangan, partai pemenang pemilu " ujar Anton.

"Yang kami sayangkan itu dari analisis Bang Saiman Pakpahan sebagai seorang akademisi masih mengungkit-ungkit isu berbau rasis, seolah-olah PDI Perjuangan ini dianggap musuh bagi umat Islam, padahal PDI Perjuangan ini milik semua umat, pemilihnya juga dari semua keyakinan yang diakui di negara ini, dan mungkin perlu kami informasikan kepada Bang Saiman, bahwa di PDI Perjuangan itu ada organisasi sayap partai berbasis agama Silam, bernama Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) yang pengurusnya terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, hingga wartawan. Bamusi ini dipimpin oleh tokoh Islam Prof. Dr. H. Hamka Haq, M.A.  jadi dimana letaknya kita tidak disukai umat Islam " beber Anton.

Menurut Anton, Saiman Pakpahan selaku akademisi saat menyampaikan analisis dibarengi dengan data serta kajiannya yang ilmiah serta mengedepankan semangat nasionalisme Pancasila. Selain itu juga tegas Anton tidak mengedepankan persepsi media sosial yang sesungguhnya tidak sama dengan kenyataan di dunia nyata.

"Terima kasih bang Saiman Pakpahan atas analisisnya salam hormat dari kami organisasi sayap pro demokrasi PDI Perjuangan, yakni Repdem Kabupaten Kampar " tutup Anton.

Sebelumnya Pengamat politik Universitas Riau, Saiman Pakpahan menuding Haji Zukri sejauh ini belum terlihat prestasi menonjol.

"Zukri cuman dari sosok mudanya yang bisa 'dijual'. Dalam konteks pembangunan selama dia menjabat Bupati biasa-biasa saja. Kalau soal dia menepati janji kampanye, ya memang dia harus melakukan itu," kata Saiman, Selasa (8/3/2022).

Sedangkan kalau dilihat dari daya jual PDI Perjuangan sendiri, menurut Saiman partai berlambang banteng itu tengah di puncak popularitas lantaran menguasai sumber daya birokrasi. Terutama di kursi-kursi eksekutif PDIP saat ini mengalami surplus kekuasaan.

Di sisi lain, Saiman menilai Riau sebagai basis pemilih Islam menjadi tantangan bagi PDI Perjuangan untuk memenangkan calon gubernur yang bakal diusung. Sebab, PDI Perjuangan sering dicap sebagai partai yang tidak memperjuangkan aspirasi umat Islam dan diisukan pendukung Basuki Tjahja Purnama alias Ahok dalam kasus penistaan agama beberapa tahun lalu.

Ditambah lagi, kata Saiman, PDI Perjuangan selalu diidentikkan dengan sosok Presiden Joko Widodo (Jokowi).(***)





Berita Terkait

Tulis Komentar