Seriau,- Persentase vaksinasi siswa SMPN 23 Pekanbaru sangat tinggi. Tercacat, siswa yang sudah menerima vaksin dosis 1 dan 2 mencapai 90 persen. Hanya, 10 persen lagi siswa yang belum menjalani vaksin.

" Ya, siswa kita ada 900-an, Tinggal puluhan siswa yang belum divaksin itupun karena faktor kesehatan," kata Kepala SMPN 23 Pekanbaru Dr. Edi Suhendri, Sabtu (26/2) di Pekanbaru

Tingginya persentase vaksinasi siswa SMPN 23 Pekanbaru mengikuti vaksin tidak terlepas dari peran serta kepala sekolah, guru yang terus proaktif mengajak dan mengimbau agar siswa mau menjalani vaksin. Selain itu, sekolah terus mengedukasikan pentingnya vaksinasi bagi siswa. Sebab, tujuan pemberian vaksin salah satunya menambah kekebalan dan meningkatkan herd imunity siswa. Sekolah juga menetralisir informasi hoax yang diterima oleh orangtua siswa.

" Jadi kuncinya bagaimana kita bisa memberikan edukasi kepada orangtua pentingnya vaksinasi bagi siswa serta menetralisir berita hoax yang banyak diterima orangtua terkait dengan vaksin," kata Edi yang juga doktor ilmu lingkungan ini.

Edi juga mengapresiasi orangtua yang peduli dengan program vaksinasi. Hal ini terbukti, dari animo siswa menjalani vaksin baik yang diselenggarakan di sekolah maupun di rumah sakit dan puskesmas hingga kini terus berjalan.

Dari program vaksinasi peserta didik, sekolah juga tidak memaksa orangtua agar anaknya divaksinasi. Tetapi, sekolah mengharuskan dan mengajak orangtua agar anaknya mau divaksin. Apalagi, kebijakan Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru telah menerbitkan surat edaran bagi siswa yang belum divaksin tidak boleh mengikuti pembelajaran tatap muka disekolah. Mereka harus mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah. 

Tidak hanya untuk pembelajaran disekolah, kata Edi, sertifikat vaksin juga digunakan untuk masuk ke pusat perbelanjaan dan keperluan perjalanan." Makanya, animo orangtua siswa tinggi agar anaknya ikut vaksinasi," kata (zal)