Disaksikan Prof Muhadjir Effendy,

Saidul Amin Resmi Jabat Rektor UMRI

  • Selasa, 08 Februari 2022 - 18:05:55 WIB | Di Baca : 1288 Kali



    
Seriau,- Ketua Majelis Litbang Dikti Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof H Lincolin Arsyad melantik DR H Saidul Amin MA sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) periode 2022-2024 di Kampus Umri jalan Tuanku Tambusai, Selasa (8/2). Pelantikan Saidul Amin juga disaksikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendy yang juga Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Hadir juga dalam pelantikan tersebut, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, mantan Gubernur Riau Saleh Djasit dan Wan Abubakar, Walikota Pekanbaru Firdaus, Bupati Kampar Catur Sugeng, anggota DPR RI Achmad, pimpinan dan jajaran PW Muhammadiyah Riau, Perwakilan L2DIKTI, Rektor Umsu dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Usai dilantik Rektor UMRI Saidul Amin menandatangani fakta integritas dan perjanjian kerja yang disaksikan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Muhadjir Effendi.

Muhadjir Effendy menyampaikan selamat kepada Saidul Amin yang telah dilantik sebagai Rektor UMRI periode 2022-2024 dan ucapan ribuan terima kasih kepada mantan rektor Mubarak atas pengabdiannya memimpin Umri selama dua periode.

UMRI yang telah berusia 15 tahun sscara usia UMRI masih 'jabang bayi', sangat jauh berbeda dengan Harvard University yang telah berusia 500 tahun. Dia menyebut kalau Harvard yang dulunya merupakan kampus berbasis agama. Oleh sebab itu ia mengingatkan jika Umri bercita-cita menjadi sebesar Harvard diingatkan untuk tidak meninggalkan agama.

Mantan Mendikbud itu juga berpesan agar Muhammadiyah dan Umri berjalan seiring, harmonis dan saling mendukung dan menampilkan Uswatun Hasanah bagi Provinsi." Oleh karena itu, UMRI sebagai salah satu perguruan tinggi Muhammadiyah dijaga betul jangan sampai nantinya menjadi perguruan tinggi yang gambarnya saja Muhammadiyah, tapi isi tidak lagi mengambarkan visi dan misi Muhammadiyah," kata Menko PMK ini

Sementara itu, Rektor UMRI Saidul Amin mengatakan, permasalahan perguruan tinggi hari ini seperti yang disampaikan akademisi Harvard University, telah kehilangan dua hal yakni ideologi dan moral responsibility sehingga banyak para dosen dan mahasiswa asik berada menara gading perguruan tinggi sehingga tidak berpijak pada bumi kenyataan. Sehingga ketika keluar dari kampus mereka galau dan gagap menghadapi kehidupan.

Jika ini terus terjadi maka perguruan tinggi tidak lagi menjadi pembina intelektual tetapi peternakan intelektual." Di sinilah kelebihan perguruan tinggi Muhammadiyah yang dijiwai oleh nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan baik secara ideologis, filsafat dan akademis. Artinya alumni Perguruan Tinggi Muhammadiyah harus membumi dalam kehidupan dan menjadi duta Muhammadiyah di tengah masyarakat. Dan Umri harus menjadi miniatur Muhammadiyah itu sendiri," kata Saidul Amin.

Dalam kesempatan itu Saidul Amin mengatakan setelah 15 tahun berdiri jumlah mahasiswa Umri mencapai 15 ribu orang yang kuliah di 26 program studi dan 8 fakultas. Sementara jumlah dosen mencapai 200 orang dengan jumlah dokter sebanyak 22 orang.

Dirinya juga menegaskan kalau dalam memajukan Umri ada tiga kekuatan yang harus disatukan seperti ibarat pepatah Tigo Tungku Sejarangan. Yakni ada peran Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Badan Pembina Harian (BPH) yang terdiri dari para akademisi dan tokoh serta dan peran Rektor sendiri. Peran ketiganya dilengkapi oleh Badan Penyantun yang dipimpin mantan Gubernur Riau H Saleh Djasit.

"Tidak ada alasan bagi perguruan tinggi Muhammadiyah untuk tidak. menjalin hubungan baik dengan PW Muhammadiyah dan BPH. Apalagi perguruan tinggi ini berdiri di atas aset Muhammadiyah," jelasnya.

Pada kesempatan itu Saidul Amin juga mengatakan kalau Umri kedepan membidik mahasiswa internasional untuk kuliah di kampus tersebut. Seperti dari Kamboja, Thailand dan Malaysia yang selama ini banyak kuliah di UIN Suska Riau, Unri dan UIR.

Mantan Rektor UMRI periode sebelumnya Dr Mubarak MSi menyampaikan bahwa kemajuan pembangunan yang didapat UMRI saat ini tidak terlepas dari peran berbagai pihak, terutama perserikatan.“ Karena itu saya menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungan selama ini, baik dari perserikatan, pemerintah Provinsi Riau, pihak swasta dan lainnya yang telah mendukung kami dalam melaksanakan berbagai program kerja selama menjadi rektor,” kata Mubarak.

Dia juga menyampaikan permohonan maaf kepada dosen dan karyawan UMRI, ataupun pihak diluar kampus, jika saat memimpin UMRI terdapat kesalahan." Kami juga menyampaikan permohonan maaf jika ada salah dalam memimpin UMRI, baik disengaja maupun yanng tidak disengaja,”ungkapnya.

Bagi masyarakat dan mahasiswa juga bisa mendapatkan informasi terbaru tentang UMRI melalui website www.umri.ac.id yang selalu bisa diakses kapan saja dan dimana saja.(zal)





Berita Terkait

Tulis Komentar